47 : Luka Yang Berbalut Penyesalan Tiada Akhir

203 23 9
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏 🥰

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentarnya 😇

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

“Gak, Perth. Kamu tidak boleh begini? Kamu harus menepati janjimu!” Racau Saint menggelengkan kepalanya, terlihat sangat frustrasi dalam mabuknya.

“Benar, bukankah kamu mencintaiku, tapi kenapa kau pergi meninggalkan ku begitu saja. Kembalilah, aku janji... Begitu kau kembali ke sisiku, aku akan memperlakukan dirimu dengan baik. Akan aku pastikan hanya ada kebahagiaan dalam hidupmu,” Tambah dia kacau membuat War yang berada di sebelahnya miris melihatnya. War menemani dia minum, takut dia sahabat sekaligus majikannya itu kenapa-kenapa jika dia dibiarkan pergi seorang diri di bar.

Saint menggeleng keras. Dia masih menyangkal hebat kenyataan yang telah terjadi.

“Maaf, Sungguh aku tidak bisa tanpa kamu." Dia sudah mabuk berat.

War memegangi kedua tangan Saint dengan sorot mata memelas. “Saint, sadarlah! Dan lepaskan dia dengan keikhlasan. Terima lah kenyataan dengan berlapang dada. Kau dan dia sudah berakhir. Tak mungkin lagi tuk hidup bersama. Semua sudah usai.”

“Kau bicara apa? Berakhir? Siapa yang berakhir? Aku dan dia belum berakhir, kami masih bisa memulai lagi... ya, kami saling mencintai, jadi kisah cinta kami masih bisa diperbaiki.” Bentak Saint emosi. Dia marah pada War yang bukannya memihak dia, War malah mematahkan semangat Saint, dan itu membuat Saint geram. Dia heran, kenapa War tak bisa mengerti apa yang dia rasakan? Tak bisakah War melihat kalau saat ini dia sangat hancur?

War menggeleng, "Kamu sudah melakukan kesalahan yang fatal. Sehingga tak mungkin rasanya jika hubungan itu kembali dirajut. Sadarlah Saint, ini semua terjadi karena mu. Kau yang telah membuat Perth pergi dari hidupmu."

“DIAM!!!” Jerit Saint histeris. Pria tampan dan cantik dalam waktu bersamaan itu menatap War dengan sorot kecewa dan luka. “Bukankah kamu juga punya seseorang yang kamu cintai tapi kenapa kamu tidak mengerti dengan luka ku? Sudah aku bilang, dia mencintaiku! Akupun juga begitu, kamu saling mencintai. Seharusnya kamu membantuku yang telah pusing mencarinya, harusnya kamu menghiburku bukannya mematahkan semangat ku terus memojokkan ku. Aku tahu aku salah, oleh karena itulah aku bertobat dan berubah. Aku janji... Kedepannya aku akan mencintai dia dengan baik dan hanya kebahagiaan yang akan aku berikan untuknya."

War menggeleng keras. "Entah apakah ini cinta atau bukan, yang jelas hubungan mu dengan dia sudah berakhir!"

"Tidak, aku tidak ingin kehilangan Perth. Hubungan kami belum berakhir, ini masih bisa diperbaiki." Sedari tadi yak Saint pedulikan semua nasehat dan perkataan War yang hanya mencoba membantu Saint semampunya.

Dia juga telah berusaha mencari keberadaan Perth, dia bahkan meminta bantuan Anan untuk mencari Perth. Hanya saja semua usaha yang dia lakukan untuk mencari Perth berakhir sia-sia, seolah-olah ada seseorang yang menyembunyikan keberadaan Perth.

Saint mendorong War, lalu berlari sekencang-kencangnya menuju tempat mobilnya terparkir. Tentu saja War mencoba menyusul Saint, tak mungkin dia biarkan Saint yang mengemudi di saat dia mabuk berat.

Entah apa yang Saint pikirkan, tiba-tiba saja terbesit di benaknya tempat yang pasti ada Perthnya di sana.

"Kau mau kemana? biar aku yang mengemudi." War tidak ingin terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu.

“Jangan pergi, Perth! Aku mohon jangan pergi. Maafkan aku, maafkan kegilaanku!” Racau Saint mengabaikan pertanyaan War yang sudah mengambil alih kemudi.

Lihatlah, susah bicara dengan orang yang sudah manuk. Gak nyambung.

Saint tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri. "Kenapa waktu itu aku tidak berterus-terang saja pada dia kalau aku cemburu? Kenapa aku sampai hati menyakitinya hanya karena aku tidak mempercayai dia? Kenapa aku jahat banget sama dia hanya karena dia hamil. Kenapa aku tidak bisa mempercayai dia dan malah menganggap dia berbohong dan berkhianat? Apakah Perth masih bisa memaafkan ku jika aku mengemis memohon maafnya? Apakah dia masih mau hidup bersamaku setelah apa yang terjadi?" Racau dia dengan air mata yang mulai jatuh berderai.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang