11 : Kesempatan

366 52 25
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak supaya aku semangat untuk bikin kelanjutannya 🥰

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth menyambut kepulangan Saint dengan senyuman, ini sudah jam 6 malam.

Iris gelap Saint bergerak dari atas sampai kebawah saat melihat penampilan Perth. Hari ini Perth memakai baju kemeja warna hitam transparan dipadukan dengan boxer warna hitam.

Dan Perth semakin terlihat cantik di saat ada riasan natural menghiasi wajahnya.

"Tumben dandan? Kamu mau minta apa, hembn?" Deep voice Saint sambil menggiring Perth ke sofa.

Brukh!
Kini tubuh Perth sudah terduduk di sofa, lantas Saint melepas jas, dasi, serta baju kemeja peach dan dia lempar asal.

Klang!
Suara ikat pinggang Saint yang terlepas, dia sudah tidak sabar mencicipi manisnya tubuh pria cantiknya.

"Tunggu dulu phi, kok jadi gini...?" Protes Perth karena Saint sudah berada diatasnya, dia menahan dada Saint agar tidak bisa mencium bibirnya. Bukannya dia tidak mau melayani Saint, hanya saja dia mau bicara dengan Saint. Dia mau minta izin.

"Jadi gini gimana? Kamu berpakaian begini untuk menggoda ku kan?" Kata Saint sambil memegang tangan Perth yang menahan dadanya.

"Siapa juga yang mau menggoda phi Saint... Kan phi sendiri yang memilih pakaian untuk ku pakai. Phi sendiri yang memintaku berpakaian begini jika hari Jumat, besok beda lagi... Asal phi tahu, semua pakaian yang phi pilih semuanya menunjukkan lekuk tubuhku," Jelas Perth panjang kali lebar kepada Saint yang sudah mulai mengendus-endus aroma tubuhnya dari ceruk lehernya.

Saint terkekeh, sekarang dia ingat. Tapi bukan berarti dia menghentikan kegiatannya. Sudah kepalang birahi dia, jadi mau tidak mau harus dia tuntaskan.

Srethhh...
Saint melepaskan boxer Perth sehingga tampaklah penis Perth yang belum on.

Tidak bisa begini, Perth benar-benar ingin bicara dengan Saint, setelah bicara terserah Saint mau bagaimana, yang jelas dia bicara dulu dengan Saint.

Perth segera duduk, wajahnya langsung memerah saat melihat penis Saint yang sudah berdiri tegak melawan gravitasi.

"Kenapa sih sayang, kamu mau aku rimming dulu! Tidak biasanya kamu menolakku! Jangan mentang-mentang kita pacaran terus kamu..." Ucapan Saint tidak jadi usai sebab Perth mencium bibir ranum Saint. Hanya sebentar. Sekarang tatapan mata mereka sudah saling bersua.

"Aku mau bicara, hanya sebentar. Setelah itu phi Saint boleh melakukan apapun kepadaku. Aku mau minta sesuatu, boleh?"

"Kan bisa bicara sambil melakukan sex?"

"Gak mau, aku mau kita bicara dulu setelah itu baru kita ngesex!" Pungkas Perth kepada prianya yang berniat mencium leher jenjangnya.

"Cepat katakan, kamu mau minta apa?" Titah Saint mencoba bersabar serta mengontrol birahinya.

"Karena hari senin ujian kelulusan sekolah, bolehkah aku pulang ke rumah selama ujian? Hanya seminggu phi... Lagipula aku sudah lama tidak pulang ke rumah. Boleh ya phi... Hanya seminggu... Please..." Mohon Perth memelas bak kucing minta makan.

Saint pikir Perth mau minta apa, "Boleh, kebetulan aku juga keluar kota selama 2 Minggu. Ada projek bisnis!"

"2 minggu? Lamanya..." Cetus Perth sukses membuat Saint terkekeh. Dia cubit gemes pipi tembem Perth, senang dia tubuh pacarnya semok, itu artinya pacarnya bahagia dengan dia.

"Kenapa? Kangen ya?"

Perth mengangguk cepat dan itu malah membuat Saint semakin gemas, habis pipi tembem Perth dia uyel-uyel serta dia cium.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang