23 : Kenapa Bersamamu Aku Bahagia?

198 31 12
                                    

"Phi, malam ini aku tidur di rumah ya? Soalnya aku sudah lama tidak pulang. Dan phi Saint tahunya aku dirumah." Jelas Perth pada Godt yang datang menjemput dia.

"Lagi-lagi Saint." Batin Godt tidak suka Perth selalu mengingat Saint.

"Apa aku boleh menginap di rumah mu?"

Perth mengangguk cepat, "Tapi rumahku tidak semewah rumah phi. Terus juga tidak ada pelayan di rumahku."

"Tidak apa-apa, yang penting ada kamunya." Balas Godt membuat Perth terkekeh, setelahnya dia masuk ke dalam mobil.

"Tapi sebelum pulang, kita ke pasar dulu ya phi." Ujar dia kini sudah duduk di sebelah Godt.

Godt mengangguk, dia akan berusaha memenuhi semua keinginan Perth jika itu bisa membuat dia bahagia.

Setelahnya iris gelap Perth melihat 3 kancing baju kemeja putih Godt terbuka sehingga dada bidangnya terlihat. Godt itu Mavia jadi pakaian yang dia kenakan tidak jauh-jauh dari jas hitam dengan baju kemeja putih.

"Ini lepas sendiri atau phi memang sengaja tidak memasang kancingnya?" Tanya Perth sambil menatap pria yang lebih tinggi dari dia.

"Sengaja di lepas, Memangnya kenapa?" Balasnya membuat Perth mencebikkan bibirnya lantas dia pasang kancing baju kemeja Godt dengan benar.

Godt terkekeh, "Kamu cemburu jika ada orang lain melihat dadaku?" Ucap dia sukses menghadirkan semburat rona merah pada pipi Perth.

"Apakah tidak boleh?" Cicit dia masih merona kini sudah selesai memasang kancing baju kemeja Godt dengan benar. Tangan kanannya menempel pada dada bidang Godt dengan manik gelap yang saling bersitatap.

Brukh.
Sekarang Perth sudah terpenjara oleh tubuh Godt yang berotot. Dua orang di depan segera membalikkan kaca spion supaya mereka tidak bisa melihat Godt yang sedang bermesraan dengan kekasihnya.

Kecepatan mobil sedang supaya mobil tidak bergoyang ketika jalan. Depan belakang ada mobil hitam berisi bawahan Godt yang bertugas menjaga  Godt dari musuh-musuhnya.

Mata Perth mengerjap-ngerjap dengan dada yang mulai berdebar-debar.

"Bolehkah aku menciummu?" Dia minta izin pada pemilik bibir ranum yang sudah menjadi candu bagi dia.

"A-apakah aku perlu membuka mu-mulut juga ketika berciuman denganmu phi?" Grogi dia karena malu bercampur rasa yang berdebar-debar.

Sudut bibir Godt naik, lucunya pria yang dia inginkan. Sungguh, cara dia memberikan izin bikin meleleh.

"Aku akan sangat senang jika kamu melakukannya." Balas Godt lembut semakin terkikis jarak wajah mereka sampai akhirnya bibir mereka menyatu, itu ciuman yang bergairah karena setelahnya lidah mereka saling terjalin, saling menjelajah dan saling menghisap.

Godt mengangkat rahang Perth sementara tangan kirinya meremas paha Perth. Tangan Perth sendiri mengalung pada leher Godt.

Mata Perth terpejam menikmati ciuman yang semakin lama semakin menuntut dan liar. Perth tahu ini salah, dia sadar kalau perbuatannya saat ini sama dengan mengkhianati Saint. Tapi mau bagaimana lagi, pesona Godt tidak bisa dia tolak. Apalagi Godt memperlakukan dia dengan baik penuh kasih sayang nan menghargai.

Tangan Godt yang tadi meremas-remas paha Perth kini bergerak tuk membuka kancing baju kemeja putih Perth.

Karena Perth sudah berpengalaman dalam hal ciuman, sehingga dia mampu mengimbangi ciuman Godt.

Slurph, Godt menjilat telinga Perth kemudian dia gigit kecil yang membuat Perth mendesah.

"Nghhnnn ahh phiii..." Lagi-lagi desahan itu kembali lolos dari bibir Perth. Kali ini terjadi karena Godt mencium dan menghisap leher jenjang Perth.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang