36 : Pemerkosaan 1 🔞

619 28 48
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

Yuhuuu, sudah sampai chapter 36 nih, yeeyyy😁 sudah mulai masuk pertengahan konflik puncak ya untuk season ini.

Well, happy reading🥰 dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentarnya supaya semakin cepat chapter berikutnya publish.
Bye-bye ❤️

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Ketika pagi menjelang, manik gelap Perth silau kala melihat langit. Menangis sampai pagi membuat matanya terasa perih dan silau kena cahaya matahari.

Sekarang sudah jam 9 pagi, dia tidak kuliah walaupun hari ini dia ada 4 mata kuliah. Bagaimana mungkin dia bisa fokus kuliah di saat pikirannya berantakan dan fisiknya lelah.

Setelah mengatakan kemana tujuannya pada pak sopir taksi, Perth memasang earphone kemudian dia memejamkan matanya.

Jujur saja dia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana? Apa yang akan dia lakukan kedepannya? Dan bagaimana cara dia bertahan hidup di dunia ini? Dia harus bercerita kepada siapa? Mark?

Perth menghela nafas panjang nan berat. Sejak kapan hidupnya hancur berantakan seperti ini?

Beberapa detik kemudian dia kembali menghela nafas panjang. Apa yang harus dia lakukan untuk menghibur dirinya sendiri? Bahkan sampai sekarang dia belum menghubungi Saint karena dia pikir itu percuma. Yah hanya menambah beban pikiran serta lukanya. Harapan dia pada Saint sudah habis.

Andaikan dia bisa kembali ke masa lalu, akan dia terima tawaran Godt yang rela membayar kompensasi atas pembatalan kontraknya dengan Saint. Banyak hal yang Perth sesali tapi sekarang tiada guna lagi dia menyesal. Semuanya sudah terlambat. Ini pilihannya, jadi dia harus menerima segala konsekwensinya dengan lapang dada.

"Terima kasih pak!" Ucap Perth terdengar normal pada pak sopir, dia ke pasar untuk membeli sedikit bahan masakan. Rencana dia, untuk seminggu ini dia akan tinggal di rumah, bukan tempat Saint.

Perth membeli bahan masakan yang sangat ingin dia makan. Dia beli lebih, siapa tahu nanti Pond pulang. Dia bahkan membeli lauk pauk kesukaan Pond.

Tadinya dia pikir dia hanya mau membeli beberapa bahan masakan, tapi siapa sangka barang belanjaannya melebihi 4 kantong besar. Dia bukan nya kalap, hanya saja dia memang pengen masak beberapa masakan yang dia pikir sangat enak, mungkin bawaan hamil.

Ketika dia membuka pintu rumah, dia  menelan kecewa. Pond belum juga pulang. Setelah meletakkan barang belanjaannya di meja, segera dia susun kedalam kulkas sembari memasak nasi.

Begitu selesai, baru dia masak dua macam lauk pauk, semangkuk tumis cah kangkung dan sepiring potongan mangga.

Selesai masak baru dia mandi, cukup lama dia mandi karena dia luluran dan berendam dalam air hangat yang dia beri garam serta lemon. Dia ingin memanjakan dirinya yang lelah dengan kehidupan.

Ternyata tidak seburuk itu juga sendirian di rumah.

Perth memakai pakaian kasual, menata sedikit rambutnya. Maka dengan tenang seraya menonton acara orang makan di YouTube. Dia melakukan itu hanya untuk menemani dia makan.

Sementara di sini Saint mengamuk hebat, sekarang dia sudah tahu Perth dimana. Namun dia terlalu ego untuk menemui Perth, dia bahkan enggan menelepon Perth karena kemarin dia sudah menghubungi Perth berkali-kali. Kini dia ingin Perth yang menghubungi dia duluan. Bagi dia Pergi tidak setinggi itu sampai dia harus mengeluarkan effort yang elit untuk mendapatkan Perth. Lagi pula, dia pikir dia sudah membeli Perth dengan harga mahal sehingga dia tidak perlu lagi mengeluarkan harga lagi untuk mendapatkan Perth.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang