Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Wajah Mai semakin cerah, dia beranjak guna mengambil makanan. Dia kembali duduk di paha Saint serta menyuapi Saint, pria tampan di hadapannya ini selalu bertahta di hatinya.
Drttt drttt drttt...
Getar handphone Saint, Pp's calling... Itulah yang tertera di handphone Saint. Sepertinya Saint belum merubah nama kontak Perth di handphonenya, mungkin dia lupa.Manik gelap Mai bergerak melihat siapa yang menelepon Saint, klik. Saint me-reject panggilan itu.
"Kenapa dimatiin? Memangnya siapa yang menelepon?"
"Bukan siapa-siapa," Jelas Saint menyunggingkan senyum kepada Mai yang manggut-manggut lalu kembali dia suapi Saint.
Lalu di sini, hati Perth mencelos sakit nan kecewa saat dia dapati Saint me-reject panggilan dia. Dia coba tuk berpikir jernih, mungkin Saint lagi sibuk. Seharusnya dia tidak menelepon Saint. Namanya juga orang panik, jadi suka bego'. Dan selalu orang terkasih yang kita ingat di saat kejadian seperti itu. Bodoh memang.
"Jadilah pria yang baik jika kau tidak ingin kami hajar dulu sebelum kau kami pakai... Lagipula kau juga dapat enak," Ucap salah satu pria dewasa diantara mereka saat melihat Perth meronta mencoba melepas diri dari 4 orang pria yang sudah menggerayangi tubuhnya.
Perth menutup rapat-rapat mulutnya ketika ada penis memaksa masuk kedalam mulutnya. Di saat itu juga, air matanya jatuh berderai. Kedua kaki dan tangannya di pegang erat, bahkan ada yang menindih perutnya, dia benar-benar di buat tidak berkutik.
Kancing bajunya sudah lepas semua, bahkan sudah ada yang menyesapi puting susunya serta menggigit gemas bagian tubuhnya hingga memerah dibuatnya.
Bus itu semakin melaju jauh keluar dari kota sesuai dengan permintaan pria yang memberi mereka gaji. Lagipula ini perintah enak, walaupun tidak semuanya guy, tapi apa salahnya membuang benih di dalam pantat pria. Lagipula rasanya juga sama, tempatnya saja yang berbeda.
Perth pasrah, dia serahkan semuanya kepada tuhan. Jika karena kejadian ini dia meninggal, maka itulah akhirnya. Lagipula Pond sudah sehat, jadi tidak ada lagi yang perlu dia khawatirkan. Mengenai Saint, bukan hal yang sulit bagi dia untuk mendapatkan pengganti Perth.
Sekarang tubuhnya sudah polos tanpa benang, para pria itu terus menggerayangi tubuhnya sedemikian rupa. Dia benar-benar tidak berdaya berada di tangan mereka, dipegang sana sini, di cium dan digigit.
Plakkk, dia ditampar karena mulutnya tak jua terbuka, sudah ada tiga jari yang bersarang di tubuh bagian bawahnya.
"Ja-jangan!!!" Teriak Perth panik nan ketakutan saat pria perut buncit itu hendak memasukkan penisnya kedalam anal Perth.
"Please, jangan..." Pinta Perth memelas nan memohon belas kasihan mereka, dia terus meronta-ronta berharap terjadi keajaiban dan diapun bisa lepas cengkraman mereka.
Kedua kakinya dipegang erat nan terbuka lebar, ditanya lagi seperti apa suara dia yang merintih pilu.
Brakhhh!
Nyaris saja bus itu oleng, dua ban di sisinya bocor akibat timah panas yang melaju cepat ke sana. Sekarang bus itu sudah berhenti terpaksa, seketika itu juga bus tersebut di kelilingi oleh mobil hitam.Setelahnya terdengar suara tembakan yang mengarah kearah sopir, dan itu tepat mengenai sasaran.
Kejadian itu sungguh cepat sehingga mereka yang kaget tidak siap dengan penyerbuan pria yang berpakaian serba hitam pakai topeng hitam. Mereka membawa senjata tajam serta pistol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On 🔞
Fanfiction"My sweet and caring side is reserved just for you." ❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️ ⏩ LGBT area☠️ so, HOMOPHOBIA dilarang mendekat. ⏩Area dewasa🔞 ⏩Kapal hantu bertaburan ☠️, jangan harap kapal benar berlayar disini. ⏩TYPO & kata yang hilang bertebaran. ⏩ Updat...