Life Goes On 🔞

3 : Menarik

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Saint ingin semua bookingan Perth dibatalkan karena dia yang akan memakai Perth untuk beberapa bulan ke depan.

⏩⏩

Manik hitam Perth bergerak, dia mencoba mengenali tempat yang dia tempati saat ini.

Ini bukan kamarnya maupun kamar Monnat.

Dia mencoba bergerak, bangun dari posisi rebahannya. Tubuhnya bugil namun tidak sesakit tadi pagi.

Dia beranjak dari ranjang setelah menutupi tubuhnya dengan selimut putih, berjalan keluar tuk mencari tahu dimana dia sekarang.

Sekarang sudah jam 7 malam.

Kriettt...
Dia membuka pintu, kepalanya celingak-celinguk menelisik ruangan yang serba putih seperti kamar yang dia tempati.

Semua benda di ruang ini berwarna putih.

Blammmn...
Perth menutup pintu. Berjalan melewati lorong kamar nan berdinding kaca sehingga cahaya bulan perak masuk merembes melewati kaca.

Sekarang dia sudah menuruni anak tangga.

"Kamu sudah bangun, apa tubuh mu masih sakit?" Suara bariton itu berhasil mengangetkan Perth, segera dia alihkan atensinya ke sumber suara.

Di bawah sana dia melihat Saint duduk di sofa layaknya pria nan arogan karena dia memang pria dingin nan arogan.

Perth menelan ludah, dia berusaha menormalkan debaran di dadanya.

"Tidak begitu sakit!" Jawab Perth setelah menggeleng, dia semakin merapatkan selimut yang melekat di tubuhnya.

"Duduk sini!" Ucap Saint yang tidak peduli dengan Perth yang resah malu.

Perth menurut, dia duduk di sisi Saint, duduk menyamping karena pinggangnya sudah berada dalam lingkaran tangan Saint.

Saint mengecek suhu tubuh Perth dari dahi Perth, sudah tidak panas lagi.

Perth diam saja saat tangan Saint bergerak menyentuh pipi dan leher jenjangnya.

"Phi mau apa?" Tanya Perth saat tangan Saint berusaha melepas selimut yang menutupi tubuh Perth.

Perth memegang erat selimutnya.