Bab 2

51.7K 2.4K 143
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Di sebuah rumah sakit terbaring seorang gadis, perlahan mata cantik itu terbuka bersamaan dengan seorang pemuda masuk ke dalam ruangan.

"Kak Lexa udah sadar?" tanya pemuda itu datar, tapi terdapat kekhawatiran dimatanya

Sedangkan sang empu yang ditanyai hanya menatap bingung. "Siapa?"

"Saya kenapa?" Raut bingung terlihat jelas di wajah si gadis. Matanya memicing, menatap sosok sang pemuda bersama seorang dokter.

Pemuda tadi yang mendengar pertanyaan Lexa segera berlari keluar dan memanggil dokter.

"Kakak saya kenapa, dokter?" Tanya pemuda tadi.

"Nona Lexa mengalami amnesia. Sifatnya sementara, Nona melupakan kejadian yang baru-baru ini dia alami."

"Apa berbahaya dok?"

"Tidak, tapi perlu dirawat beberapa hari untuk pemeriksaaan lebih lanjut, juga untuk pemilihan agar tidak membuat amnesia nya semakin parah."

"Baik. Terima kasih banyak, dokter." Sang dokter hanya mengangguk kemudian pergi.

Sedangkan gadis yang dipangil kakak oleh pemuda itu masih bingung dengan kejadian yang dia alami. Pemuda tadi yang mengetahui bahwa kakaknya kebingungan segera memberitahu, "kak Lexa kakak aku." Jelas pemuda itu dengan menunjuk dirinya sendiri dan Lexa.

"Nama kakak Alexa Zarea Witama, aku adik kakak, Alden Ghifari Witama."

"Hah? Alexa Zarea Witama?!"

Belum habis rasa bingungnya, tiba-tiba Lexa merasa sakit dibagian kepalanya lalu pingsan.

"Gue dimana lagi?" Tanya seorang gadis bingung.

Sebuah suara memanggil gadis tersebut, "Zea"

"Siapa?" tanya Zea pada seorang gadis cantik yang sekarang berdiri di depannya ini.

"Aku Lexa, Alexa Zarea Witama" Jelas gadis cantik tersebut

"Kek pernah denger..." Zea mengernyitkan dahinya, lalu menjentikan jarinya setelah mengingat nama gadis cantik itu.

"Lu Lexa? Anntagonis dinovel 'With You' yang gua baca dua minggu lalu? " Tanya Zea

Lexa menganggukan kepalanya, "iya dan jiwa kamu masuk ke tubuh aku" jelas Lexa pada Zea.


"WHAT?! GILA AJA LU! GA MUNGKIN LAH!"

Lexa menutup telinganya karena teriakan keras Zea, "itu mungkin. Buktinya sekarang jiwa kamu masuk ke tubuh aku dan kamu harus terima itu." Ucap Lexa dengan senyuman.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang