Bab 25

19.7K 1.2K 6
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Lexa melajukan mobilnya ke cafe yang ia kelola. Tidak lama, hanya butuh waktu 25 menit Ia sudah sampai di cafenya. Lexa memarkir kan mobilnya dan keluar dari mobil.

Memasuki cafe Lexa disambut dengan Fio–salah satu pegawainya.

"Haloo kak Lexaaaa!" Fio menyapa Lexa dengan semangat.

Lexa tersenyum tipis, "halooo Fio!"

"Duduk kak, mau pesen apa?"

"Ga usah Fi, gue cuma mau ketemu kak Tian doang." Tolak Lexa

Fio menganggukan kepalanya saja, "oalah oke kak, aku duluan yaaa, masih banyak kerjaan~"

Lexa menganggukan kepalanya, "iyaa, semangat Fio!" Ucap Lexa dengan senyuman.

"Siap! Makasih kak"

Setelah itu Lexa melanjutkan perjalanannya lagi. Setelah melewati beberapa saat, akhirnya Lexa sampai ke ruangan yang Ia tuju.

Di sana Lexa melihat Tian yang sedang mengerjakan sesuatu dengan serius membelakanginya. Ide jahil pun terlintas di otaknya, Lexa menepuk bahu Tian dengan sedikit keras.

"Oiiiiii kak!"

Tian mengaduh kesakitan akibat ulah Lexa, "anak setan." Dengan menyentil dahi Lexa pelan sebagai balasannya.

Lexa hanya menampilkan giginya merasa tidak bersalah.

"Ada yang mau gue omongin kak, kita ke ruangan gue aja," raut muka Lexa berubah serius.

Tian mengangguk mengerti. Kemudian mereka berdua pergi ke sebuah ruangan. Sesampainya di depan ruangan tersebut, Lexa menempelkan tangannya ke tembok disebelahnya dan secara otomatis pintu terbuka.

Setelah Lexa dan Tian masuk, pintu kembali tertutup. Lexa duduk disofa yang tersedia di ruangan tersebut.

Ilustrasi ruangannya ↓

Ilustrasi ruangannya ↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By : pinterest

Tian juga menyusul dan duduk disebelah Lexa sembari menyandarkan punggungnya di sofa.

"Si belut itu udah mulai rencananya."

"Serius? Cepet banget?" Tanya Tian dengan wajah tidak percaya

Lexa mengerikan bahunya, "pengen cepet-cepet mati kali." Balas Lexa asal, dengan tawa kecil.

Tian malah terkekeh mendengar jawaban nyeleneh Lexa, "terus lu mau mulain rencana lu juga?"

"Ohh tentu saja~~"

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang