Bab 43 (END)

19.4K 748 26
                                    

Happy Reading

Kalau ada typo mohon dibukakan pintu maafnya yang selebar-lebarnya

°°°°°°°°

"Seriusan Xa, besok-besok kalo temen-temen lu mau dateng ke sini mending jangan dah!" kata Mahen dengan wajah lelah

"Dihh kenapa njir kak? Jadi rame kan rumah kita"

"Rame-rame, iya rame sih rame. Tapi sekalian nih nanti bisa-bisa barang-barang disini pada ancur semua anjeng" amuknya

Tangan Mahen menunjuk bantal sofa, gucci, gelas, piring, dan karpet di rumah mereka yang keadaanya sangat memprihatinkan.

Ohh jangan lupakan Zergan, astaga wajah pemuda tampan itu kini di penuhi dengan bedak.

"Iya anjir bener" tangan Zergan menunjuk wajahnya yang kini sudah seperti donat gula. "LU LIATT MUKA TAMPAN GUE JADI KEK GINI!" katanya histeris

Lexa meringis melihat wajah Zergan, "gapapa bagus Zer. Mahakarya ini, gilaa sihh! Muka lu jadi malah tambah mirip Inojin! Yakin!

Wajah Zergan tambah marah, " SIAPA LAGI INOJIN?! KAGA KENAL GUE ANJINGGG!" amuknya, lalu dengan kekesalan yang membara dirinya pergi meninggalkan Mahen dan Lexa.

"LAHH? ZERRR MO KEMANA LUUU?!"

"BANTUIN BERESIN DULU INIII!" teriak Lexa

"BODO AMAT!"

Mahen menutup kedua kupingnya, merasa pengang mendengar kedua manusia itu saling berteriak. "Heh dua anak beruk! Berisik yaa bangsat!"

Lexa menatap Mahen julid, "apasih! Lu tuh ga diajak" ucapnya sambil menunjuk Mahen

"Ngajak gelut?"

Buk

Remot tv melayang dan tepat mengenai dahi Mahen. Menimbulkan erangan kesakitan dari Mahen dan dengan segera pemuda itu mengejar Lexa yang sudah berlari menghindarinya.

Biasa, lovlang mereka physcical attack.

Buk

Buk

"Wahhh asu! Dendam lu ama gue kak?" dengan posisi terjatuh akibat terkena lemparan Mahen, Lexa mengumpat kesal

Wajah Mahen langsung berubah puas, "jelas! Dendam banget gue sama lu!" ujarnya

"Hahahha mampus lu nyusruk babi" lanjut Mahen dengan wajah songongnya

"Ngapain kamu Xa tiduran disitu?" Carlos yang baru datang langsung bertanya heran pada Lexa

"Wehhh Abah! Anakmu tersakiti inii" adu Lexa dengan wajah sok tersakitinya

Sedangkan Carlos hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Lexa. Awalnya Ia heran kenapa Lexa memanggilnya seperti itu.

Tapi Lexa menjawab, "biar ada sensasi-sensasi beda bedanya gituuu". Lalu berakhir lah panggilan Abah tersemat pada Carlos.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang