Bab 28

18.1K 1K 8
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Ting

Ting

Ting

Lexa memberhentikan acara 'mari makan pisang goreng', jarinya Ia tepuk-tepuk di celana miliknya.

"Kotor," Javier mengelap jemari Lexa menggunakan selembar tisu yang tersedia. Lexa memberikan senyuman dan sebuah acungan jempol sebagai ucapan terima kasih.

Gadis dengan rambut panjang itu kemudian membuka ponselnya yang sedari tadi berbunyi.

Kak Tian(jing)

|Videonya udah gue sebar

|Lu dateng ke sini nanti, kta bahas buat bales dendam sama mereka

Oke|

Makasih kak|

Nanti gue traktir cilok 5 ribu|

|idih cilok doang?

Iyalah, jangan banyak-banyak nanti lu keselek kak|

Orang tua ga boleh jajan banyak-banyak|

Harus perbanyak amal|

Siapa tau.... |

|MAKSUD LO APAAN?!

|LU DOAIN GUE MATI?!

|Cukup tau yaa Xa

Dihhh pundung|

Pujingga|

Pundung jiga babi|

Maap om|

Kak tian!|

Om-om pundungan|
Read


Lexa tertawa saat melihat Tian yang hanya me-read chatnya saja. Terbayang wajah Tian yang saat ini sedang menahan amarah.

Membuatnya semakin melebarkan tawanya. Javier yang melihat Lexa tertawa dengan sangat bahagia sendiri jadi merinding sendiri.

Dengan tiba-tiba Javier berteriak heboh sambil memegang bahu Lexa, "Lexaaa nyebut Xa..... Lexaaa, pliss jangan gini." Teriaknya dramatis.

Lexa langsung berhenti tertawa dan wajahnya berubah menjadi kesal, "ngapain sihhh?" Tanyanya sambil melepas tangan Javier dari bahunya.

"Akhirnya lo sadar Xa," ucap Javier dengan raut bahagia.

"Emang gue kenapa anjir?" Tanya Lexa bingung.

"Lu kerasukan anjir Xa."

"Gue? Kerasukan?"

"Javier goblok," ucap Lexa ngegas.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang