Bab 27

18.9K 1.1K 23
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Dan disinilah mereka. Berboncengan berdua menikmati semilir angin yang membelai wajah cantik Lexa yang sedang menikmati segarnya udara pagi.

"Kita mau kemana?" Tanya Lexa pada Javier.

"Hah? Lu mau beli bakwan, Xa?"

Lexa menepuk jidatnya lelah, "KITA MAU KEMANA JAVIER?"

Javier terkejut karena teriakan Lexa, "astaga Lexa, ga usah teriak segala, kaget gue kambing!" Ucapnya kesal.

"Yaa lunya gue bilang mau kemana malah dikira gue mau beli bakwan."

"Yaudah maaf maaf,"

"Ke warung yang biasa gue nongkrong mau ga?" Tanya Javier.

"Ada makanan ga?"

"Adalah"

"Ada mie rebus+telor+sawi?"

"Adaaaaa"

"Ada es teh manis ga?"

"Ada gorengannya ga?"

"Ada jajanannya kan?"

"Ada tempat duduknya?"

"Mahal ga?"

Karena sudah terlanjur kesal dengan pertanyaan Lexa. Javier pun berucap, "lu nanya lagi gue turunin disini loh Xa."

"Hehehe engga engga, yaudah gass Vier, kita kesana!"

"Nahh gitu dong dari tadi. Pegangan Xa," suruh Javier.

Lexa pun memegang kedua pundak Javier agar Ia tak jatuh.

"Udah"

"Ck... Bukan pegang pundak, emang gue abang ojol."

Javier melepas satu tangannya dari stir motor dan menuntun kedua tangan Lexa agar berpegangan pada pinggangnya. Walaupun ini tidak bisa disebut 'pegangan' tapi lebih ke Jaiver menuntun tangan Lexa agar memeluk pinggangnya.

[Misiii misiii tukang modus lewatt.... ]

Ilustrasi Javier and Lexa right now ↓

Ilustrasi Javier and Lexa right now ↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang