Bab 23

20.1K 1.4K 20
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Tiba-tiba Claretta menghadang Lexa yang ingin ketempat duduknya. Lalu tubuh Lexa diguncang oleh Claretta.

"Gue pusing, anjing!" Umpat Lexa pada Claretta lalu melepas paksa dirinya dari Claretta

Claretta hanya menampilkan cengirannya, "kok lu bisa berangkat bareng dia?!" Tanyanya heboh sambil menunjuk Haidar yang dibelakang Lexa.

Lexa memutar bola matanya malas melihat kehebohan Claretta, "ketemu di jalan tadi, motor Haidar mogok terus gue tebengin deh sampe sekolahan," jelas Lexa.

Sebelum Claretta menanyakan pertanyaan yang lain Lexa lebih dulu memotongnya.

"Ga usah tanya lagi! Gue mau duduk!"

"Minggir lo!"

Claretta dengan berat hati menyingkir dan memberikan jalan agar Lexa bisa duduk ditempatnya.

"Ga asik lo Xa," cemberut Claretta.

Lexa hanya membiarkan saja dan lanjut berjalan ke arah bangkunya yang terdapat Javier sedang menelungkupkan kepalanya.

"Permisi," Lexa menepuk bahu Javier agar Ia bisa lewat.

Tempat duduknya Lexa itu di pojok guys, jadj kalo dia mau duduk harus lewat Javier dulu.

Javier yang merasa bahunya ditepuk segera mengangkat kepalanya. Menaikan alisnya sebelah seakan bertanya pada Lexa 'kenapa?'

"Gue mau lewat, lo bisa minggir dulu ga?" Tanya Lexa

"Kalo gue ga mau?" Javier malah balik bertanya pada Lexa dengan wajah menyebalkan.

Lexa menghembuskan nafasnya, "sabar Lexa masih pagi jangan emosi" batin Lexa.

"Please deh masih pagi gue ga mau ribut, jadi mending lo minggir."

Jaier tetep kekeuh tidak ingin memberi jalan pada Lexa.

Lexa menggeplak bahu Javier lantaran sudah terlanjur kesal karena tidak diberi jalan.

"Arghhh! Cewek jadi-jadian lu ya?!"

Javier mengusap bahunya yang sakit akibat geplakan Lexa.

Setelah puas Lexa menaiki meja Javier, berjalan di atas meja. Sesampainya di mejanya sendiri kemudian Ia turun dan duduk di kursinya.

"Awas lo yee, gue tandain muka lu!" u
Ucap Lexa dengan muka ganasnya sembari menunjuk wajah Javier.

"Nih nih tandain nih muka gue," Javier memajukan wajahnya pada Lexa.

Lexa mendorong wajah Javier hingga si empunya hampir terjerembab, "songong lu yee."

Javier ingin membalas perkataan Lexa tapi diurungkan sebab guru sudah masuk.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang