Antagonis? It's Me [END]

Bab 3

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:｡.｡ Antagonis? It's Me ｡.｡:+*

Sesampainya di mansion kediaman keluarga Witama Lexa dan Alden segera turun. Alden lalu meminta tolong kepada salah satu maid untuk menaruh koper Lexa.

Sedangkan Lexa yang jiwanya diisi oleh Zea terbengong melihat kemewahan mansion yang nanti akan ia tempati selama berada di dunia novel ini "buset, megah sekali epribadeh." Batin Lexa.

Ilustrasi mansion keluarga Witama ↓

By : google

Alden yang melihat kakaknya bengong segera menepuk bahunya, "kak... Ayo masuk." Ajak Alden yang membuat Lexa tersadar lalu mengekori Alden.

Memasuki ruang tamu yang tidak kalah megahnya Lexa dibuat terbengong untuk yang kedua kalinya tapi segera dia kontrol wajahnya.

Ilustrasi ruang tamu keluarga Witama ↓

By : google

"Kamar kakak di lantai 2 pintu warna putih, maaf ga bisa nemenin aku ada janji sama temen." Setelah berucap Alden segera pergi meninggalkan Lexa.

Lexa mendengus, kemudian beranjak naik ke lantai dua. Ditengah pencarian kamarnya Lexa bertemu seorang laki-laki berpakaian jas lengkap dengan dokumen-dokumen penting digenggaman tangannya.

Lexa yang melihat laki-laki tersebut hanya melirik sebentar kemudian berjalan melanjutkan pencarian kamarnya.

"Kenapa dia hanya melewatiku?" batin laki-laki tersebut heran tetapi dia tidak ambil pusing.

"Bagus kalau dia sudah tidak menempeliku lagi, tapi kenapa hatiku sakit?" Mengabaikan rasa sakit hatinya, lelaki tadi tetap melanjutkan jalannya dan meninggalkan mansion.