Bab 42

10.4K 548 6
                                    

Happy Reading

Maafkan typo

°°°°°

"Gue pulang duluan yaa? Yaa oke bye-bye semua, jangan kangen ama gue" tidak menunngu jawaban yang lain, Lexa langsung pergi dari sana.

"TERUS FUNGSINYA LU NANYA TAPI LU JAWAB SENDIRI BUAT APA ANJENGGG?!" teriak Haidar emosi pada Lexa

Lexa tertawa diambang pintu, haduh memancing emosi orang emang nyenengin yaa.

Lexa menaiki motornya, melaju... Entah kemana. Yaa mari mulai sesi petualangan Lexa!!

Sepanjang jalan Lexa menikmati saat angin menerpa wajahnya, walau pun cuaca panas tak membuat Lexa mengurungkan niatnya untuk jalan-jalan.

Cukup lama Ia jalan-jalan, bernyanyi di atas motor seakan Ia adalah diva dengan suara merdu. Ga tau aja dia kalo suaranya agak-agak ancur.

[Heh pitnah pitnahhh! - Lexa]

"Es doger or es campur?"

"Yaaa oke es campur aja!"

Lexa berbelok ke kiri, biasanya disini Ia suka melihat pedagang es campur mangkal. Dan yaa itu disana!

"Wahahhaha es campur i'm coming! (Aku datang)"

Setelah memastikan motornya aman, Lexa segera turun dan memesan satu buah es campur.

Selama menunggu es campurnya jadi Lexa bermain handphone. Waktu yang ditunggu pun tiba, saatnya Lexa menikmati es campur!

Suapan pertama Lexa rasakan. Behhh!! Rasa manis dan segar langsung membuat tenggorokan Lexa puas. Hoho mungkin kedepannya Lexa akan menjadikan es campur ini sebagai favoritnya.

"Behh seger banget dahh, yakin!"

"Boleh duduk?"

Lexa mendongakkan kepalanya. Melihat seorang lelaki yang berdiri didepannya. "Bolehh bolehhh, duduk aja"

"Makasih"

"Sama-sama"

Terjadi keheningan. Lexa yang asik dengan es campurnya dan lelaki tadi yang bengong.

"Haloooo? Mas?" ucap Lexa menyadarkan lamunan lelaki tadi

"Ehh–iya kenapa mba?"

"Itu es campurnya udah jadi" ucap Lexa memberitahu

Lelaki tadi meringis malu, "makasih mba"

"Behh enak bat anjir!" ucap lelaki tadi heboh, dirinya melihat Lexa yang sedang memperhatikan tingkahnya. Stay cool napaa, cool bang!

Lexa tertawa, "iyaa anjirr enak banget sih, gue baru tau ada es campur enak disini" sambung Lexa

"Iya gue juga, soalnya baru sih lewat sini tadi"

"Ehh kenalan ga nih?"

"Bolehh bolehh. Gue Lexa" ucap Lexa dengan senyum

"Gue Tezza" Tezza balas tersenyum

Dahi Lexa mengernyit, seakan tengah mengingat sesuatu. "Tezza? Murid baru?" tanya Lexa

Tezza menggangguk, "iyapp benar"

Lexa mengangguk. "Baru kenalan sekarang njir, padahal kita sekelas"

"Iya anjirr, gue mau kenalan ama lu kaga sempet. Mana si Javier babi suka ngehalangin" gerutu Tezza dengan wajah kesal

"Lahh napa jadi si Javier?" tanya Lexa bingung

"Anjingg keceplosan!" Teriak Tezza dalam hati. Wajahnya meringis ketika terbayang wajah marah Javier.

Tezza sedikit berdehem. "Hmm, sebenarnya rahasia sih inii tapi karena udah terlanjur yaudah lah"

"Si Javier suka ama lu anjirr Xa, mana sukanya kek orgil" kann, ember mulutnya

"Woahhh iyakahh?" kata Lexa, wajah teekejutnya tercapai jelas

"Iya anjir beneran, haduhh mana pas itu tuh yang lu nyiram dia waktu dia berantem ama Varo malah seneng tuh bocah" wajah Tezza berubah julid saat mengingatnya

"Kek orgil anying!" lanjut Tezza, kali ini dengan di iringi wajah julidnya

Lexa tertawa mendengar cerita Tezza. "Anjirrr, yang bener luu?"

"Beneran elah, teruss nih yaa... "

Dan dimulailah gosip tentang Javier yang suka sama Lexa. Javier, semoga kamu tabah yaaa nak. Aibmu sedang dibongkar.

°°°°°°

Saat melihat sofa Lexa langsung merebahkab tubuhnya disana. "Capekk"

"Si Tezza anjir kalo diajak ghibah asikk, gue ajak dah kapan-kapan" ucap Lexa

"Kalo mau ngangetin skip dulu deh" ucap Lexa datar

"Anying kok lu tau kalo mau gue kagetin?!" tanya Zergan dengan raut kaget, lalu Ia duduk di sebelah Lexa

Lexa tersenyum misterius, "rahasia~~~"

Dengan mendengus melihat wajah sok misterius Lexa. Lalu Ia mendekat ke arah Lexa.

"Ngomongin apa tadi sama Tezza?" tanyanya serius

"Ga ngomong yang serius banget. Napa sih emang?"

"Gapapa" Zergan mengukir senyum diwajahnya

"Hoiiii!" dari arah dapur muncul Mahen dengan kaleng soda ditangannya

"Bagiii kak" kata Lexa dengan nada manis

Mahen mendelik ke arah Lexa, "ambil sono di kulkas banyak anjir. Minta-minta lo!"

"Malessss ihhh"

"Dasar pemalas" cibir Mahen

"Non, di depan ada teman Nona Lexa" ucap Bibi Fida memberi tau

Alis Lexa mengernyit, "temen aku?"

"Iya Non"

"Ck pasti para anak bekantan itu" gumam Lexa kesal, ngapain juga mereka kerumahnya.

"Okee makasih bibi"

"Iya Non sama-sama"

Setelah sampai di depan teras Lexa melihat Helena dan Claretta yang sedang duduk dikursi yang tersedia di sana.

"Ngapain heh kalian ke sini?!" sambil berkacak pinggang Lexa bertanya pada kedua orang itu

"Maennn dong!" ucap Claretta semangat

"Rumah gue ga nerima gembel"

"Ck anjing lu Xa, iyain aja napa sih" kesal Claretta

"Ga mau" bals Lexa singkat, Lexa sudah berniat pergi meninggalkan mereka. Tetapi suara Helena membuatnya harus berhenti.

"Yahh sayang banget padahal gue bawa risol buat lu Xa" dengan nada yang dibuat-buut sedih Helena kembali berucap. "Yaudah yukk Cla balik aja kita"

Lexa berbalik ke arah Helena, "risol?!"

"Ehh ayoo masuk masukkk, gue nungguin kalian lohh" sambut Lexa riang, tangannya dengan cekatan mengambil bungkusan yang Helena pegang.

"Ayoo ayooo masuk" ajaknya dengan senyuman manis

"Yeuuu asu giliran ada makanan aja manis lu, dasar penjilat" nyinyir Claretta

"Hmm bodo amat, yang penting gue dapet risol"

Jangan lupa vote and comentn ya anjeng

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang