"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"
Happy reading
*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*
Setelah keluar dari kamar mandi yang betepatan dengan bel pulang berbunyi Lexa segera kembali ke kelas lalu mengambil tasnya dan berlari menuju kelas Alden.
"Napa tuh bocah?" tanya Helena heran
Claretta mengedikan bahunya acuh, "kebelet berak kali"
Helena memberikan tatapan datarnya lalu pergi meninggalkan Claretta sendiri.
"Lah apa coba salah gue? WOII HELEN! HEH, TUNGGUIN!!!"
Claretta berlari untuk mengejar Helena yang semakin menjauh.
Dilain tempat Lexa sudah sampai di kelas Alden dan segera memanggil si empunya. Alden yang merasa terpanggil mendekat ke arah Lexa.
"Kenapa kak?" Tanyanya
"Nanti lu pulang sendiri yaa, gue ada urusan." Ucap Lexa
"Kemana? Sama siapa? Al anterin aja," Alden sudah bersiap-siap untuk ke parkiran sebelum tangan Lexa menahannya.
"Ehhh, ga usah gue bisa sendiri kok, lu langsung pulang aja oke yaudah byee!~"
Sebelum menjawab Lexa sudah pergi meninggalkannya.
"JANGAN NGEBUT YAA, HATI-HATI LU, AL!" teriak Lexa pada Alden sebelum benar-benar pergi.
Alden sedikit meringis mendengar teriakan Lexa. Jarak antara Alden dan Lexa tidaklah jauh kenapa Lexa harus berteriak seperti itu. Namun Alden merasakan kehangatan dihatinya saat Lexa mulai memperhatikannya.
°°°°°
Sekarang Lexa berada disebuah cafe. Ingat kalian saat Lexa membeli sebuah cafe? Nahh Lexa berada disitu. Cafe dengan desain yang sederhana itu sekarang sudah sah menjadi hak milik Lexa.
Lexa mekangkahnya kakinya masuk yang disambut oleh Lia.
"Selamat datang Lexa," sapa Lia dengan senyumnya.
Fyi, Lexa emang nyuruh Lia dan pegawai cafe lainnya untuk manggil dia dengan nama aja. Walaupun pada awalnya para pegawai merasa ga enak sama Lexa–yang menjabat sebagai pemilik cafe yang baru–tapi Lexa bilang biar mereka makin akrab dan rata-rata pegawainya memang seumuran dia atau diatas Lexa.
Lexa menganggukan kepalanya dan sedikit membalas dengan tersenyum kecil.
"Tumben datang lagi kemarin kan udah," ucap Lia heran
"Biasa ada urusan sama kak Tian," ucap Lexa.
Lia ber-ohria lalu pamit pada Lexa dan kembali melakukan pekerjaannya.
Lexa berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, sesekai ia membalas sapaan pegawai. Setelah tiba dilantai dua Lexa berbelok ke arah kanan dan berjalan melewati lorong panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis? It's Me [END]
Teen Fiction[Complete] Zea, tangan kanan bos narkoba terbesar yang menjadi buronan seluruh dunia.Bagaimana jadinya jika jiwa Zea pindah ke tubuh Alexa? antagonis novel 'With You' yang nanti akan meninggal. Ikuti kisah Zea menjalani harinya di novel sebagai Alex...