Bab 16

26.9K 1.5K 8
                                    

“Maaf yaa guys aku updatenya lama. Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

Setelah Lexa dan Claretta pergi dari kantin, semua warga kantin terdiam dengan pandangan tertuju pada Varo dan Javier yang basah kuyup atas perbuatan Lexa.

Varo dengan wajah bengongnya mempertanyakan sifat Lexa yang berubah.

"Sialan, baju gue jadi basah kuyup gini, Alexa, tunggu pembalasan gue!" batin Varo yang dendam karena Lexa mengguyurnya hingga menjadi tontonan warga sekolah.

Varo lalu segera pergi dari kantin dengan wajah memerah yang diikuti oleh Lintang, Jeffran, dan Gibran yang menahan tawa juga Zergan dengan wajah datarnya.

Celina setelah kejadian ia didorong sudah langsung pergi dari kantin.

Berbeda dengan Varo yang dendam pada Lexa karena sudah mengguyurnya. Sedangkan Javier malah senyum-senyum sendiri seakan habis memenangkan lotre.

Haidar yang menyadari keanehan Javier segera mendekatinya diikuti oleh Tezza.

"Lu napa anjir?" Tanya Haidar heran.

Javier tidak menjawab malah asik senyum-senyum sendiri saja.

Tezza menampilkan raut bingungnya lau melihat tampilan Javier dari atas hingga bawah yang basah seperti habis disiram.

"Lu abis mandi di mana anjir," ejek Tezza.

"Kaya kucing abis berantem aja lu abis itu disiram," lanjut Haidar yang juga menertawakan Javier.

"Lucu banget dia," ucap Javier sambil tersenyum mengingat tingkah Lexa tadi.

[Aneh emang dia bukannya marah malah mesam-mesem sendiri hadehh....]

Haidar dan Tezza bergidik ngeri mendengar ucapan Javier.

"Gila," ucap mereke kompak lalu pergi meninggalkan Javier sendirian.

Setelah beberapa saat Javier tersadar bahwa ia ditinggalkan oleh kedua temannya itu, "tungguin gue woiii!!" Teriaknya keras dan menyusul Haidar serta Tezza yang mengumpat karena kelakuan Javier yang berteriak membuat mereka menjadi pusat perhatian

°°°°°

Di kelas Lexa sedang berjalan ujian dadakan yang membuat keadaan mencekam.

Claretta mengawasi guru lalu setelah dipastikan aman Claretta menengok sedikit ke belakang tempat Lexa duduk "Pstt.... Pst..... Lexa," bisik Claretta.

"Apa?" Balas Lexa juga berbisik.

"Nomor 5, 6, 7, 9, 13, 16, 18 apa?" Tanya Claretta dengan senyum

"Buset ngerampok jawaban lu," ucap Lexa sinis.

Claretta hanya cengengesan mendengar jawaban Lexa lalu memasang tampang memelas pada Lexa agar dikasi jawabannya.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang