Bab 21

21.3K 1.5K 16
                                    

"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"

Happy reading

*+:。.。 Antagonis? It's Me 。.。:+*

"Nahh kak Tian duduk sini dulu yee gue mau nyari racun ehh obat dulu," Lexa menunjuk sofa single yang ada diruang tamunya dan menyuruh Tian untuk duduk disana menunggu selagi ia mencari obat untuknya.

"Dihh, mau bunuh gue lo?!" Tanya Tian sinis.

"Ga lah kak, typo mulut gue."

"Udah lu duduk sana yaa,"

Lexa berlalu dari hadapan Tian untuk mengambil kotak obat. Setelah mendapatkannya Lexa mulai mengobati luka Tian.

"Xa," panggil Tian

Lexa hanya membalas deheman.

"Lu kenal mereka?"

"Siapa?"

Tian memutar bola matanya malas, "yang nyegat gue tadi."

"Hmm kenal"

"Siapa?"

"Sekutu kita." Lexa tersenyum miring.

"Ingat ga kak kalau Rebeca ga cuma bunuh mama gue?"

Tian menganggukkan kepalanya.

"Yang nyegat lu tadi anaknya yang udah dibunuh sama Rebeca." Ucap Lexa.

Tian membulatkan matanya terkejut, "serius?!"

Lexa menganggukkan kepalanya dengan wajah yang serius, "kita bisa jadiin dia sekutu kita, lumayan kita jadi ga harus kerja ekstra."

"Gue denger-denger juga orang yang nyegat lu tadi punya posisi yang tinggi, kita bisa manfaatin itu," Lexa tersenyum miring.

Tian yang melihat senyuman Lexa ikut tersenyum juga. Aura disekitar Lexa dan Tian seketika berubah menjadi mencekam.

Dua orang yang sama-sama berbahaya, memiliki strategi dan bisa saja menghancurkan seseorang.

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Lexa dan Tian.

"Heh siapa lo?!" Ucap Zergan sambil menunjuk Tian dan menarik Lexa agar jauh dari Tian.

Lexa yang kaget karena ditarik secara tiba-tiba pun reflek menggeplak kepala Zergan.

Ctak

"Kenapa digeplak kepala gue?!" Tanya Zergan, tangannya sibuk mengelus kepalanya yang sakit.

"Lo ngagetin gue malih!" Ucap Lexa.

Lexa hendak berjalan ke arah Tian tetapi dihalangi oleh Zergan.

"Ngapain sih?!" Tanya Lexa emosi

"Lu jangan deket-deket dia, liat tampangnya kaya om-om," Zergan menunjuk Tian dengan dagunya.

Antagonis? It's Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang