ep 2

5.8K 98 0
                                    

"Kenapa dengan anak bapak hari ini. Ini bukan den rey yang bapak kenal berani membantah papa nya" sambil berjalan mendekatku lagi

"Rey sudah kesal dengan sikap papa selama ini rey ingin bebas seperti anak anak yang lain. Rey selalu kesepian papa dan mama selalu sibuk kerja"

"Kan ada bapak yang selalu menemani den rey selama ini. Tuan dan nyonya sibuk kerja demi masa depan rey. Demi memenuhi semua keinginan den rey yang dipinta"

"Bapak juga besuk pulang kampung kan. Rey mendengar tadi pagi saat melewati ruang kerja papa. Rey bakal kesepian sendiri dirumah besar ini" ucapku sambil menangis

"Den rey jangan menangis sini dipangkuan bapak biar bisa bapak peluk. Bapak juga pulang ngak lama kan hanya beberapa hari dikampung" ucap pak misdi sambil mengulurkan tangannya kedepan.

Akupun langsung beranjak dari duduk ku dan segera duduk di pangkuan pak misdi dan memeluknya erat.
Entah mengapa pelukan pak misdi begitu nyaman untukku . Walau orang desa tapi bau badan pak misdi terasa maskulin yang membuatku tenang. Sehingga aku tidak keberatan untuk memeluknya lama.

"Kalau papa dan mama sibuk bekerja rey tidak mempermasalahkan tapi kalau bapak pulang rey pasti kesepian. Rey takut bapak tidak kembali. Rey tidak ada teman lagi" ucapku sesenggukan

"Bapak janji pasti kembali. Hanya beberapa saat saja den.pasti bapak juga kangen sama den rey. Kangen sama anak bapak yang manja ini" ucapnya sambil mencubit hidungku.

"Janji ya " ucapku sambil senyum dan mengangkat kelingking

"Janji " ucap pak misdi sambil mengaitkan kelingking ku dan miliknya.

"Ya sudah den rey mandi dulu bapak siapkan sarapan buat den rey" ucap pak misdi hendak menurunkan ku

"Ngak mau. Minta di mandiin bapak dan disuapin bapak. Kan besuk sudah berpisah lama". Ucapku manja

"Den rey jangan merengek seperti ini . Ingat kata tuan den rey harus bisa lebih mandiri lagi. Ingat den rey sudah semakin besar malu sudah dipotong titid nya masih minta dimandiin"

"Aku ngak malu sama bapak . Kan sama bapaknya sendiri kenapa harus malu. Kalau tidak mau rey juga mau seperti ini dipelukan bapak saja. Biar bapak yang pegal nanti seperti ini gendong rey terus"

"Ya sudah bapak kalah. Rey yang menang. Tapi sekarang turun bapak sudah pegal ini. Bapak siapkan air hangat nya dulu"

"Ngak mau rey maunya digendong ke kamar mandi sama bapak" ucapku sambil tersenyum.

Hanya senyuman yang bisa dilontarkan pak misdi kepadaku. Dengan cepat pak misdi sudah membopongku berjalan ke kamar mandi. Dengan sigap pak misdi membuka dan menutup kembali pintu kamar mandi segera menurunkan ku dan mengalirkan air hangat ke bathup . Setelah menyiapkan sabun dan handuk dan dirasa air yang ada di bathup cukup. pak misdi segera melucuti pakaian ku.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang