ep 25

3.2K 65 0
                                    

"Besok den rey pulang saja ya. Tidak apa apa den rey bilang sama tuan besar soal bapak yang keluar tanpa ijin"

"Iya rey mau aduin ke papa. Biar bapak di pecat soalnya bapak tidak sayang lagi sama rey. Bapak jahat sama rey"

Aku marah padahal aku suka dengan cairan itu tapi pak misdi seakan melarangku. Baru kali ini apa yang aku minta sama pak misdi ditolak dan dia seakan tidak mau memberikan nya untukku.

Paginya pak misdi menelpon papa ku. Mengatakan bahwa dia sudah lalai sudah teledor menjaga.

"Haloo.... Selamat pagi tuan. Maaf kalau saya sepagi ini mengganggu tuan. Saya ingin memberi tahu tuan kalau den rey sakit . Maafkan keteledoran saya menjaga den rey. Disini saya ajak hujan hujan"

"Apa rey sakit bagaimana bisa kamu ceroboh seperti itu misdi. Saya sudah memberikan amanah untuk kamu. Saya tidak bisa mentolerir kesalahanmu seperti itu"

"Maafkan saya tuan"

"Saya memaafkan kamu. Dan hari ini juga hari terakhir kamu bekerja untuk saya. Saya akan kirimkan uang pesangon buat kamu dan rey biar di jemput supir dan orang dari rumah"

"Baik tuan sekali lagi saya minta maaf"
Telpon pun langsung di tutup.

Ya papa memang sangat keras aturannya pun juga sangat ketat. Sebenarnya papa sangat sayang sama aku walau dia keras mendidikku sibuk dengan pekerjaannya kalau mendengar aku sakit atau ada masalahpun papa tidak segan memecat orang itu.

"Sudah den rey nanti pulang semoga saja den rey cepet sehat. Bisa dapat orang yang lebih baik dari bapak. Bapak mau siapin semua barang barang den rey" ucap pak misdi sambil menahan tangis nya.

Aku hanya bisa tidur lemas di kasur ini. Ternyata ancaman ku tidak membuat pak misdi takut .

Pak misdi langsung merapikan semua barang yg aku bawa termasuk mainan mainanku dan baju baju kotorku. Di masukkan semua ke dalam koper besar.

"Loh loh pak kok udah beres beres ada apa ? Bapak mau kembali ke kota lagi"

"Ibuk tenang saja bapak tidak akan kembali ke kota lagi. Bapak hanya merapikan semua perlengkapan den rey. Hari ini mau pulang"

"Loh kenapa pulangnya tidak bareng bapak?"

"Ibuk bantu bapak ya baju kotor den rey ibu masukin kantong plastik. Bapak sudah dipecat buk. Tidak bekerja lagi di sana. Tuan besar marah karna tahu den rey sakit"

"Loh bapak bapak gimana ini. Hutang kita masih banyak pak. Kalau bapak dipecat bapak mau kerja apa. Apa tidak bisa majikan bapak kasih keringanan gitu"

"Majikan bapak keras buk. Kalau untuk urusan rey. Ini sudah resiko bapak. Bapak kerja seadanya dulu disini"

"Terserah bapak saja. Ibuk pusing ibuk mau buka warung bapak saja yang beresin sendiri"

Pak misdi menghela nafas panjang

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang