ep 4

5.2K 85 0
                                    

Buru buru pak misdi sadar dan menyuruhku berhenti untuk melakukannya.

"Den rey lagi ngapain . Itu tidak boleh dilakukan den bahaya." Ucap pak misdi membalikkan badanku dan menghentikan apa yang aku lakukan.

"Ngak boleh seperti itu lagi den" ucapnya lagi.

Tapi yang terjadi ketika aku menghentikan aksiku kontolku rasanya berdenyut naik turun aku takut kalau hal ini bahaya dan aku malah menangis.

"Punya rey kenapa ini pak. Rey takut sekali takut punya rey putus. Hu....huu....hu...." Ucapku sesenggukan

"Tidak den . Tidak apa apa tidak bakal putus. Percaya sama bapak" . Ucap pak misdi menenangkan ku.

"Apakah punya bapak juga seperti ini"

"Iya sama den"

"Rey boleh melihatnya . Rey ingin buktikan kalau sama" ucapku polos sambil sesenggukan

"Jangan den. Tidak boleh bapak malu dan takut"

"Ya sudah kalau begitu rey benci sama bapak. Rey ngak mau sama bapak lagi. Rey ngak mau keluar dari kamar mandi" ucapku marah sambil menuju bathup dan menceburkan diriku kedalamnya.

Pak misdi hanya mematung entah apa yang dipikirkan nya saat itu. Antara takut atau malu. Sebab diriku yang begitu polos dan tidak tau tentang hal seperti itu

"Kata bapak dulu rey kalau ingin tahu tentang sesuatu hal harus tanya bapak. Harus bapak duluan yang memberitahu dan mencontohkan ke rey. Sekarang bapak tidak mau memberitahu rey". Ucapku kesal

"Bapak kalah lagi den" ucap pak misdi sambil membuka bajunya.

Entah mengapa jantungku jadi tidak menentu sekarang. Aku baru pertama kali melihat pak misdi telanjang bulat. Tubuhnya yang di hiasi bulu di sekitaran perut kebawah membuatku takjub dan sedikit merasa iri. Begitu pula saat pak misdi melepas celana panjangnya . Di bagian paha dan kakinya nampak di tumbuhi oleh bulu yang lebat yang membuatku merasa iri.

Dengan masih memakai celana kolor nya pak misdi mendekat dan memasukkan tubuhnya ke bath up di sisi lain dari ku.

"Kok mandi masih pakai celananya pak" tanyaku polos

"Bapak malu dan takut. Jangan bilang ke siapapun ya den ini rahasia kita berdua. Bapak takut jika ada orang yang tau nantinya"

"Bapak ngak asik. Ya udah nanti aku bilangin ke papa kalau bapak pernah pergi secara diam diam dari rumah. Untuk menemui istri bapak. " Ucapku mengancam tapi dalam hatiku itu hanya sebuah candaan aku juga ngak mau pak misdi dipecat

"Ya sudah. Bapak kalah lagi. Tapi jangan bilang ke tuan besar bapak masih butuh banyak biaya. Dan jangan sampai rahasia ini bocor ke siapapun nanti kamu bisa di gigit laba laba besar " timpal pak misdi.

"Ihhh.... Serem... " Ucapku sambil menutup mata. Membayangkan ucapan pak misdi.

"Makanya jangan sampai orang lain tahu tentang rahasia ini den" ucap pak misdi sambil melepas kolornya.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang