Paginya saat aku sedang sarapan bareng keluargaku aku belum melihat pak misdi keluar dari kamarnya. Kali ini mood ku sedang tidak baik . Aku marah dengan papa dan pak misdi marah kepadaku. Akupun tak nafsu untuk melahap nasi goreng kesukaan ku.
"Pagi pagi harus sarapan yang bener supaya ada energi untuk beraktifitas bukan untuk mainan sendok dan garpunya " kata mamaku
"Iya ma. Mama kerja hari ini ? " Ucapku sambil masih enggan melahap sarapanku.
"Iya sayang mama kerja hari ini . Kamu sama papa dirumah ya"
"Hmmmmmm..."
"Ngak bisa ma... Papa ada meeting mendadak baru dikabari pagi ini dengan client di luar kota"
"Terus rey sama siapa pa.. kalau papa pergi ke luar kota" tanya mama ku
"Ya sudah kalian semua pergi saja rey bisa dirumah sendiri" ucapku malas sambil berdiri untuk meninggalkan meja makan
"Mau kemana kamu rey . Habiskan sarapan mu dulu. tidak baik membuang makanan" bentak papa ku.
"Males" ucapku sambil berlalu hendak ke kamar.
"Rey... Reynaldi wibisono kembali ke kursimu dan habiskan sarapanmu" bentak papaku sambil berdiri
"Jangan keras keras sama rey pa. Bagaimanapun dia juga darah dagingmu sendiri . Mirip dirimu waktu masih kecil" ucap mamaku sambil tertawa.
"Aku tidak seperti itu ma.."
Akupun tetap menghiraukan panggilan papaku. Aku hendak menaiki tangga untuk pergi ke kamar ku.
"Reynaldi wibisono kembali ke meja makan mu . Atau papa tidak akan mengijinkan kamu keluar rumah bahkan untuk ikut pak misdi pulang kampung"
Aku yang sudah setengah jalan untuk sampai ke lantai atas pun segera berbalik badan mendengarkan ucapan papaku
"Apa pa ? Rey ngak salah dengar kan ? Papa mengijinkan rey ikut pak misdi pulang? Apa itu benar ma... pa.... ?"
"Benar sayang " ucap mamaku sambil tersenyum.
"Hore..... Akhirnya rey diijinkan. Rey bisa liburan nanti bisa foto foto disana rey mau pamerin ke temen temen sekelas rey " ucapku kegirangan sambil kembali menghampiri orang tuaku.
Aku pun langsung berlari memeluk papaku dan aku langsung mencium kedua pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI SEBUAH CINTA
Non-Fictioncinta sejati hanyalah dia yang begitu berarti dalam hidupmu. walau banyak sekali cinta yang datang tapi dia yang bertahan adalah bukti cinta sejati