ep 27

2.9K 74 0
                                    

Di dalam perjalanan pulang aku selalu mengingat pak misdi. Bagaimana dia selalu membelaku di depan papa. Bagaiman pak misdi selalu merawatku. Selalu menemaniku saat aku kesepian sendiri di tinggal orang tuaku.

Aku hanya bisa menangis. Mengingat semua kenanganku. Kenapa hatiku rasanya sakit sekali. Sampai aku tertidur

Aku baru terbangun saat ada seseorang yang membopongku dan pindah mobil. Aku melihat papa yang menggendongku saat itu. Akupun kaget dan lebih kagetnya lagi semua orang yang menjemputku melihat aku dalam keadaan baik baik saja. Malah panas di tubuhku sudah hilang.

"Apa apaan ini misdi. Berbohong sama saya.kata nya anak saya sakit parah" ucap papaku marah marah.

Aku juga bingung apa yang terjadi apa yang dikatakan pak misdi kepada papaku. Papaku mencoba menelpon seseoranh tapi tidak diangkat

"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu rey . Katanya kamu sakit?"

"Hanya demam saja. Ini sudah sembuh mungkin karna cuaca disana dingin" jawabku kepada papa

"Misdi melakukan apa sama kamu?"

"Bapak tidak melakukan apapun. Malah bapak merawat rey dengan baik. Sampai tidur di samping rey dan terus menjaga rey"

"Ya sudah sekarang rey istirahat lagi. Nanti biar papa yang cari tahu. Syukurlah anak papa tidak kenapa napa. Papa bener bener panik dan takut"

"Ya sudah pa rey tidur lagi masih ngantuk biar sampai rumah rey sembuh. Tadi sebelum pulang bapak juga kasih obat penurun demam yang biasa rey minum"

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan papa ku. Aku lebih memilih tidur di belakang.
Kata papa ku juga perjalanan masih panjang.

Sesampainya dirumah aku langsung dibawa ke kamar digendong papa ku. Jarang sekali papa mau menggendongku seperti ini. Biasanya aku digendong pak misdi.
Saat itu pula sudah ada dokter yang memeriksa keadaan ku.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan pak. Semua baik baik saja. Mungkin karna perbedaan suhu jadi badannya rey perlu penyesuaian. "

Papaku baru bisa bernafas lega setelah mendengarkan ucapan dokter.

"Berarti aku telah melakukan kesalahan sama mas misdi" ucapnya lirih.

Tapi bagaimanapun aku yang salah . Aku tidak mungkin menceritakan semuanya ke papa. Apa yang sudah membuat pak misdi marah. Dan seolah membuat cerita karangan agar dia dipecat.

Seminggu berlalu tanpa kehadiran pak misdi di sampingku membuat aku kurang semangat dalam segala hal. Biasanya aku bisa cerita sehabis sekolah apa saja yang terjadi kepadaku. Bisa di mandiin. Bisa di suapin makan. Begitupun juga dengan papaku dia selalu merasa bersalah dengan pak misdi sampai beberapa kali menelpon tapi nomer nya tidak aktif. Sampai terlihat stress.

Tapi di sisi lain perubahan besar terjadi kepadaku. Kata mama dan papaku aku menjadi orang yang lebih mandiri. Orang yg lebih dewasa tidak kekanak kanakan lagi"

Sebulan dua bulan tiga bulan berlalu begitu lambat bagiku. Aku merasakan rindu yang teramat sangat dengan pak misdi. Terkadang aku mencium atau memeluk foto pak misdi yang sengaja aku simpan.

"Bapak apakah masih ingat sama rey?"
"Bapak lagi apa disana. Apakah bapak juga kangen sama rey"

Itu kata yang aku ucapkan setiap malam

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang