Ep 10

4.2K 75 0
                                    

"Ya sudah bapak sudah nuruti kemauan rey. Sekarang rey tidur ya ngak baik tidur malam malam"

"Siap bos. Tapi rey pengen dipeluk bapak.biar cepat bisa tidur" ucapku

Pak misdi langsung melingkarkan tangannya ke tubuhku namun tubuh nya tidak dirapatkan ke arahku.

Dengan polosnya aku menyingkirkan guling yang memisahkan kami. Dan aku terus mendekatkan tubuhku dengan pak misdi

"Masa cuma tangannya. Kan rey pengen di peluk bapak. Kalau seperti ini baru di peluk namanya" ucapku saat sudah berada di dekapan pak misdi.

Sudah menjadi kebiasaanku kalau tidur hanya memakai baju tidur tanpa dalaman. Entah karna polosnya aku saat itu seolah seperti membuat gesekan dengan pantatku di bagian depan milik pak misdi.

Pak misdi hanya diam saja menuruti perintahku mungkin beliau sudah merasa sangat capek dan ingin segera tidur karna besuk perjalanan jauh pulang ke kampungnya. Walau hanya 4 jam dari kotaku tapi terhitung sangat jauh bagiku.

Aku merasa sangat nyaman saat berada di pelukan pak misdi. Rasanya seakan menjadi bayi yg tenang tanpa punya banyak masalah. Akhirnya kami sama sama tertidur.

Pukul 3 malam aku terbangun karna aku merasakan haus . Untungnya aku tidak perlu turun ke bawah untuk mengambil minum sebab selalu disediakan pak misdi sebelum jam 8 malam disamping kamarku

Aku segera memimum air di gelas untuk menghilangkan dahagaku. Namun saat aku hendak kembali tidur aku melihat sebagian tubuh pak misdi tidak berselimut mungkin karna aku tarik sedikit tadi. Dengan posisi tidur pak misdi yang telentang . Saat aku hendak membetulkan selimut untuk pak misdi tanganku tanpa sengaja menyentuh bagian celana pak misdi yang mengembang.

Rasa penasaranku kembali tinggi kenapa punyaku tidak mengembang seperti punya pak misdi . Apakah punya pak misdi sedang sakit dan harus aku tolong. Tapi aku melihat pak misdi masih tidur dengan nyenyaknya aku ngak mau mengganggu tidurnya tetapi aku ingin menolong pak misdi tanpa harus membangunkannya. Mungkin ini cara terbaik fikirku saat ini.

Dengan sigap aku segera membuka pengait celana panjang pak misdi dan segera menurunkan resletingnya tanpa aku sadari pak misdi tidur tanpa menggunakan celana dalam hanya memakai celana panjang saja. Benar saja punya pak misdi sedang sakit sedang berdiri  aku harus menidurkannya lagi.

Aku segera menggenggam milik pak misdi dan berusaha membuat gerakan lembut seperti yang pak misdi ajarkan kemarin kepadaku

Baru beberapa kali gerakan ada cairan putih bening yang keluar dari lubang kencing pak misdi. Cairannya lumayan banyak dan yang membuat aku bingung kenapa warna nya berbeda dengan yang kemarin. Warna nya putih bening bukan putih kental. Karna rasa penasaranku aku mencoba mengelap cairan tersebut namun cairan tersebut keluar sedikit demi sedikit tidak seperti kemarin yang menyemprot dengan kencang. Kali ini meleleh di permukaan lubang kencing pak misdi.

Karna penasarannya aku segera mengelapnya lagi dan mencoba mencium cairan tersebut. Saat aku cium pun tidak ada aroma nya. Beda dengan kemarin yang amis. Warna dan baunya saja berbeda rasa penasaranku mulai kembali aku segera memasukkan jari telunjukku yang sudah ada cairan pak misdi kedalam mulutku.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang