ep 28

2.9K 61 0
                                    

Hingga akhirnya saat tepat 5 bulan pak misdi sudah tidak bekerja aku mengalami kecelakaan hebat. Saat aku pulang sekolah dijemput dengan mobil jemputan ku hendak menghindari anak sma yang naik motor ugal ugalan di jalan .

Beberapa bagian tubuhku mengalami luka yang sangat serius. Hingga aku tidak sadarkan diri lebih dari seminggu lamanya kata mama dan papa ku . Aku sering memanggil pak misdi. Mau tidak mau karna tidak bisa di hubungi papa ku meminta supir yang mengantar kami dulu kembali ke rumah pak misdi dan memberitahukan keadaanku sekarang dan meminta pak misdi bekerja lagi. Papa ku beranggapan karna kesalahan papaku memecat pak misdi tanpa kesalahan membuat mala petaka di kehidupan kami.berapapun bayaran yang diminta akan dikabulkan.

Seminggu berlalu aku masih terbaring tak berdaya di rumah sakit dengan semua alat alat yang menempel ditubuhku . Mama dan papaku tak berhenti berdoa dan selalu menangis melihat tubuh kecilku penuh dengan jahitan di tangan kaki dan wajah. Untung saja otakku tidak mengalami benturan yang keras. Kalau iya mungkin reynaldi wibisono sudah tinggal nama.

Sesampainya supir papa di rumah pak misdi. Papaku langsung melakukan video call dengan supir dan menyuruh pak misdi untuk melihat tubuh kecilku yang tak berdaya.

Pak misdi langsung lemas dan nangis sejadi jadinya ketika melihatku seperti itu. Tanpa banyak pertimbangan pak misdi langsung memutuskan kembali bekerja untuk papa ku dan mau merawatku kembali. Aku tidak tahu persis kejadian seperti apa hanya cerita dari apa yang aku dengar setelah sembuh.

Yang aku tahu ketika aku terbangun pak misdi sudah disampingku sambil menangis.

"Den rey sudah bangun" . Itulah kata pertama yang aku dengar suara yang sudah lama menghilang dari kehidupanku. Suara bass khas milik pak misdi.

Betapa bahagianya wajah mama dan papaku saat itu juga. Wajah lelah wajah sedih dan wajah tangis mereka berubah
Menjadi bahagia

saat aku sakit dirawat di rumah sakitpun pak misdi lah yang telaten merawatku. Aku hanya mau makan atau minum obat jika pak misdi yang menyuruhku.

Papa dan mamaku juga lebih memilih mengalah. Bagaimanapun mereka juga ingin aku sembuh.

Saat suasan di ruanganku sepi mama dan papaku juga sedang keluar aku hanya menangis.

"Maafin rey selama ini pak. Rey sangat kangen sama bapak. Bapak jangan pernah meninggalkan rey lagi ya pak. Rey janji bakal jadi anak yang baik. Nurut sama bapak. Rey akan jadi anak mandiri"

"Maafin bapak juga ya den. Bapak salah sudah mengusir aden saat itu. Selama ini bapak juga sangat kangen sama den rey. Sebelum kecelakaan den rey. Bapak mimpi den rey minta tolong. Den rey seperti anak bapak sendiri. Saat melihat den rey dari video call bapak langsung lemas den. Hati bapak sangat sakit melihat den rey seperti dulu"

Pak misdi pun mencium pipi dan keningku sambil menangis.

"Den rey harus sembuh ya cepet sehat kan sudah ketemu bapak. Bapak sudah kembali merawat den rey"

"Iya pak "

Beberapa hari aku masih terus di rawat di rumah sakit  namun Setelah luka luka ku mulai kering dan tidak ada lagi yang perlu di rawat dengan serius. Akhirnya aku diperbolehkan pulang.
Namun aku masih tidak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa diberada di kursi roda sebab kakiku belum bisa dipakai buat jalan.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang