ep 11

3.9K 79 0
                                    

Saat itu pula aku tidak merasakan hal aneh dengan cairan tersebut. Malah yang aku rasanya manis seperti madu. Aku sangat sangat bingung kenapa dua cairan yang keluar dari tempat yang sama. Bahkan dari orang yang sama berbeda rasanya. Karna rasanya yang manis dan aku menyukainya aku kembali mengusap cairan yang masih keluar dari kontol pak misdi kali ini aku sedikit menekan agar cairan itu keluar semua dan menempel di ibu jariku sambil aku terus menggenggam kontol pak misdi dan menggerakkan pelan.

Namun saat aku menekan kuat kuat pak misdi terbangun dari tidur nya mungkin merasakan sakit dengan tindakanku.

"Apa yang sedang kamu lakukan den" ucap pak misdi kaget.

"Aku segera menarik tanganku dan menghisap ibu jariku yang ada cairan pak misdi."

"Astaga den. Apa yang kamu lakukan " ucap pak misdi kaget mengetahui celana nya terbuka dan kontolnya berdiri sempurna.

"Maafin rey pak . Rey mau membantu bapak. Tapi rey malah membangunkan bapak. Tadi punya bapak berdiri takutnya itu penyakit dan rey buru buru mau ngobatin punya bapak. Makanya rey buka celana bapak dan rey lakukan seperti yang bapak ajarkan kepada rey. Tapi saat rey sedang membuat gerakan itu tiba tiba muncul cairan aneh yang berbeda dari kemarin. Rey jadi tambah penasaran saat melihat perbedaan itu . Saat rey coba cium ngak ada baunya warnanya juga beda. Tapi saat rey coba cicip rasanya rey suka karna manis sekali seperti madu. Karna rey suka jadi rey coba keluarkan semua dan rey cicip sampai habis. Habisnya enak manis tidak seperti kemarin." Jawab ku sesenggukan karna kulihat pak misdi seperti marah baru pertama kali ini aku melihat wajah marahnya.

Buru buru pak misdi langsung membetulkan posisi kontolnya dan segera menarik resleting celana panjangnya dan hendak mengaitkan celana panjangnya.
Namun segera aku cegah

"Sebentar pak itu masih ada" ucapku sambil menahan tangan pak misdi dan segera mengusap cairan yang keluar dari lubang kontol pak misdi dengan telunjukku kemudian memasukkan nya ke mulutku yang mungil.

Pak misdi hanya menatap nanar apa yang aku lakukan. Dia hanya mematung tanpa berkata apapun.

"Sudah pak .. enak rasanya... " Ucapku sambil tersenyum dengan kepolosanku

Pak misdi langsung tersadar dan kemudian beliau membetulkan celana panjangnya. Beliau langsung berdiri untuk keluar kamar ku. Tanpa berkata apapun.

Aku malah jadi bingung kenapa pak misdi seperti itu aku berniat menolong tapi kenapa beliau kelihatan marah . Aku juga suka rasanya kenapa malah jadi seperti ini. Setelahnya pak misdi pergi aku tidak bisa tidur lagi. Aku takut jika pak misdi marah dan pergi dari ku.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang