ep 21

3.5K 69 6
                                    

Setelah itu suara langkah kaki mendekat masuk ke kamar dan tubuh pak misdi pun sudah tidur disampingku.

Akupun langsung bangun dan duduk pura pura menggosok mataku.

"Anak bapak jadi terbangun" ucap pak misdi tersenyum

Aku juga melihat pak misdi sudah berganti pakaian dan celana panjang.

"Pak..." Ucapku lirih.

"Iya den kenapa ? . Masih petang tidur lagi ya sini bapak peluk" ucap pak misdi sambil matanya terpejam

Aku hanya mengikuti perintah pak misdi. Entah mengapa jam segini pak misdi sudah mandi aku juga heran. Saat berada di pelukan pak misdi aku merasa sangat nyaman. Aku ingin berlama lama dipelukan ini.

"Kok badan aden hanget" ucap pak misdi kaget dan membuka matanya saat memelukku.

Pak misdi langsung membuka selimutku. Pak misdi kaget setelah melihat wajahku yang pucat ditambah demam tinggi saat mengecek dahi ku

"Den rey kenapa tidak bilang ke bapak kalau den rey sakit." Ucap pak misdi khawatir

"Rey ngak mau ganggu istirahat bapak. Ditambah disini gelap ada suara jangkrik rey takut keluar" ucapku bohong.

Dengan sigap pak misdi langsung mengambil kotak p3k kecil yang dibawa dari rumahku disana ada kompres demam dan obat penurun demam yang bisa diminum sebelum makan sekalipun.

Pak misdi meminumkan obat dan menempelkan plester ke dahiku. Padahal aku sendiri melihat pak misdi merasa capek dan pengen istirahat.

"Pak rey takut " ucapku lirih

"Kenapa harus takut kan ada bapak disini. Bapak akan nemeni den rey. Tidur disini biar wawan dan ayu nanti tidur sama ibunya dikamar bapak".

Aku hanya mengangguk dengan ucapan pak misdi

"Ya sudah den rey istirahat saja lagi. Sini bapak peluk. Bapak akan disini menemani den rey"

Berada di pelukan pak misdi bisa membuat semuanya menjadi baik dan tenang.
Hingga aku terlelap tidur di pelukan pak misdi.

Pagi jam 7 saat aku terbangun pak misdi sudah tidak berada di sampingku. Aku mencoba untuk duduk tapi badanku masih merasa sakit semua.

Tak lama pak misdi masuk membawakan semangkok bubur ayam dan susu.

"Den rey sarapan dulu ya biar cepet sehat"

"Disuapin? " Tanyaku ke pak misdi.

"Iya bapak suapin"

Saat aku sedang makan ada bunyi anak anak yang sedang lari.

"Rey ayo main " ucap wawan dibarengi dengan adiknya

"Rey sedang demam. Jangan di ganggu dan di ajak main dulu. Wawan main sama adik atau bantu ibu di warung saja" ucap masdi senyum

"Baik pak. Ayok yu kita main diluar" ucapnya sambil menggandeng tangan adiknya

"Wan ... wawan... Sini sebentar nak" ucap pak misdi

"Kenapa pak?".

"Wawan sudah besar sudah bisa mengalah nanti malam wawan dan ayu tidur sama ibuk di kamar bapak ya. Bapak dan rey tidur disini bapak mau jagaain rey yang sakit sampai sembuh. Nanti kalau rey sudah sembuh kita tidur bareng pakai kasur di depan tv ber4. "

"Iya pak wawan ngerti. Ok rey cepet sembuh ya biar kita bisa tidur bareng di depan tv bareng bapak".

"Iya wan makasih. Nanti kalau rey sudah mendingan kita main dikamar ini saja ya " ucapku polos yang ingin bermain juga.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang