ep 15

3.7K 66 0
                                    

Pukul 11 siang orang suruhan papa ku sudah  berada di depan rumahku. Aku dan pak misdi sudah siap berangkat juga kami sudah menunggu di ruang tamu. Setelah Memasukkan semua koper ke bagasi akhirnya kami pun berangkat menuju rumah pak misdi. Perjalanan kali ini sangat jauh bagiku karna aku belum pernah pergi sejauh ini mengendarai mobil.

"Min jaga rumah baik baik. Saya pulang kampung dulu. Sementara tanggung jawab rumah ini aku serahkan ke kamu saat aku pulang. Jangan sampai ada kejadian seperti dulu." Ucap pak misdi kepada satpam di depan

"Siap ndan laksanakan" balas pak parmin sambil memberi hormat.

"Ini ada sedikit uang rokok. Buat mu min "

"Siap ndan terimakasih . Hati hati di jalan"

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang menempus jalanan kota.

Satu jam dua jam sudah kami lewati tinggal setengah perjalanan lagi. Dari tadi aku sudah menguap terus karna merasa bosen menempuh perjalanan ini.

"Den rey capek?" Tanya pak misdi membuyarkan lamunanku melihat hamparan sawah yang luas di sisi jalan.

"Rey ngantuk pak. Biasanya jam segini rey tidur siang" ucapku

"Ya sudah sini tidur dipangkuan bapak. Masih jauh baru setengah perjalanan" ucap pak misdi.

Akupun nurut dengan ucapan pak misdi karna aku sendiri pun sudah merasa sangat ngantuk. Dan ini jalan terbaik karna ini mobil kantor papa bukan mobil yang biasa dirumah jadi bantal kecil yang sering aku pakai lupa aku ambil. Jadi aku harus tidur di paha pak misdi.

Ditambah suasana mobil yang sunyi hanya lagu dari musik player yang di putar oleh sopir papa. Sedangkan supir papa juga merasa segan untuk berbicara dengan pak misdi kalau tidak ditanya tidak mau bicara. Mungkin karna reputasi pak misdi dulu di kantor jadi harus merasa hormat kepadanya.
Sebelum aku tertidur aku sempat mendengar kalau pak misdi menyuruh sang supir untuk mampir ke pusat oleh oleh di kota nya nanti sebelum pulang ke rumah.

"Nanti mampir dulu ke toko 888 pusat oleh oleh saya mau beli jajanan nanti" ucap pak misdi.

"Siap ndan" ucap sang sopir.

Setelah itu aku terlelap dalam dunia mimpiku.

Entah berapa lama aku tertidur tiba tiba pak misdi membangunkan ku karna telah Sampai ke pusat oleh oleh tanpa aku sadari posisi tidurku menghadap perut pak misdi. Namun pak misdi hanya tersenyum saja
Kamipun langsung turun dan mengikuti pak misdi dari belakang.

"Ndan ijin istirahat sebentar ngopi dan rokok an . Sudah asem ini mulut hampir 4 jam tidak ngerokok" ucap sang supir.

"Ya sudah sana ini uangnya" ucap pak misdi memberikan dua lembar uang ratusan

"Siap ndan. Maaf saya sudah punya"

"Ambil saja anggap sebagai uang lelah mu" ucap pak misdi

"Terimakasih ndan"

Aku merasa takjub dengan pak misdi disamping dia punya sifat pemurah hati sabar dan suka berbagi walau dalam keadaan apapun banyak juga yang menaruh rasa hormat kepada nya. Wajar dulu pak misdi adalah kepala keamanan di kantor papa. Dan pak misdi adalah orang kepercayaan papa. Reputasi yang mengagumkan. Aku hanya bisa tersenyum melihat pak misdi.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang