ep 36

2.4K 81 8
                                    

Hari ini mama dan papaku sama sama pulang ke rumah setelah beberapaa hari menyelesaikan pekerjaannya di luar kota.

Namun saat papa pulang . Papa membawa teman bisnisnya mampir ke rumah sebentar. Tidak asing bagiku melihat siapa yang mampir ke rumah. Dialah om widjanarko. Om wi aku menyebutnya.

Om wi adalah rekan bisnis yang paling dekat dengan papa. Yang aku tahu om wi lebih tua dibandingkan papa ku. namun aku tidak mengerti kenapa om wi selalu saja sendiri. Sampai usiaku sekarang aku belum pernah berkenalan dengan anak ataupun istrinya.

Om wi mempunyai tubuh yang kurus dan pendek. Walau sebenarnya kalau dibanding denganku masih tinggi an om wi sedikit. Standart orang indonesia. Lebih pendek dibanding pak misdi. Namun wajahnya terlihat bersih dengan tubuh yang putih seperti ku beda dengan pak misdi yang sedikit kecoklatan. Wajah yang selalu dihiasi dengan kumis tipis. Wajahnya terlihat sangat berwibawa dan berkharisma. Walau dari jauh pun orang pasti langsung bisa mengenali kalau itu om wi.

Sebenarnya om wi sudah lama tidak berkunjung ke rumah terakhir kali om wi kesini saat aku masih manja masih smp dulu.

Saat mereka datang aku dan bapak sedang duduk duduk di saung kecil dekat kolam renang di rumahku.

"Rey dimana kamu sayang ? Dicari om wi !" Panggil papaku dari dalam rumah.

"Iya pa sebentar" jawabku.

"Pak rey kedalam dulu ya. Mau nemuin om wi dulu" ucapku ke pak misdi.

"Iya den silahkan" ucap pak misdi dengan nada pelan .

Entah lah aku merasakan raut wajah pak misdi sedikit berubah saat itu.

Walau sebenarnya juga besuk pagi pak misdi pulang kampung untuk jatah cutinya tapi tidak sesemangat biasanya.

Aku berjalan masuk ke rumah langsung menuju ruang tamu .

"Sudah besar ya kesayangan om sekarang ?" Kata om wi saat melihatku .

"Ya habisnya om lama tidak kesini." Ucapku sambil mencium punggung tangannya.

"Om sibuk sayang . Ada proyek baru di luar negeri" ucapnya.

"Wah enak dong om kerja sambil jalan jalan. Rey juga pengen ke luar negeri"

"Iya sayang. Besuk kapan kapan kalau rey sudah dewasa om ajak ke luar negeri mau?"

"Tentu mau dong om"

"Mas ... Jangan kau manjakan rey lagi seperti dulu lagi. Aku pengen dia mandiri. Dia calon penggantiku nanti"

"Halah bi... Memang kamu mau kemana . Kamu masih muda kok sudah siapin calon."

"Ya bukan sekarang mas. Tapi rey kelak jadi pewaris tunggal perusahaanku"

"Memang kamu ngak mau bikinkan adek lagi buat rey bi?"

"Ngak ada waktu mas. Mamanya juga sibuk"

"Om sudah lama tidak kesini. Sudah tambah besar kesayangan om . Padahal kemarin kemarin kalau om kesini selalu manja langsung minta di gendong atau duduk di pangkuan om."

Aku hanya malu mendengarkan cerita om wi. Memang semanja itukah dulu diriku. Mengingatnya saja membuatku senyum senyum sendiri.

"Makanya mas cari pengganti biar tidak kesepian terus"

"Memangnya ada apa pa?" Tanyaku.

"Belum saat nya kamu tahu rey. Kamu masih belum dewasa belum mengerti soal hal seperti itu" ucap om wi sambil mencolek pipi dan hidungku.

"Sini om kangen sama rey. Om pengen dipeluk sama rey. rey juga boleh kalau manja sama om seperti dulu"

Om wi langsung memelukku. Entah mengapa aku merasa jantung om wi berdetak sangat cepat saat memelukku. Ada pelukan yang sangat hangat dan lama.

ARTI SEBUAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang