"Kita masuk ya den nanti apapun yang aden inginkan tinggal bilang sama bapak"
Kami pun masuk ke toko yang lumayan rame saat itu pak misdi langsung menuju ke tempat oleh oleh yang diminta oleh istri dan anaknya. Aku hanya mengekor dibelakang pak misdi.
Sesaat setelah berputar putar toko dan pak misdi sudah membeli beberapa oleh oleh kini pak misdi menanyaiku mana yang diingkan oleh ku. Walau sebenarnya tadi kami sudah beli banyak jajanan di minimarket tapi mataku tetap tertuju sama bola bola coklat .
"Yang itu ya pak. Pasti anak bapak juga suka nanti" sambil menunjuk toples coklat.
"Iya den tapi jangan banyak banyak ya makan coklat nanti giginya rusak dimakan laba laba"
"Tidak bisa laba laba masuk ke mulut pak" ucapku
Setelah semua sudah dibayar kami langsung melanjutkan perjalanan kerumah pak misdi tinggal 20 menit lagi sampai. Didalam mobil aku sudah menghabiskan 5 bola bola coklat. Sopir papa dan pak misdi hanya tersenyum melihat tingkahku seperti bocah
Akhirnya kamipun sampai di rumah Pak misdi. Tapi yang membuat aku merasa aneh ketika masuk ke gang rumah pak misdi banyak sekali tatapan mata aneh yang menatap mobilku bahkan mereka sampai berkumpul.
Istri dan anak anak pak misdi pun juga kaget saat pak misdi keluar dari dalam mobil. Walau istri dan anak anak nya langsung mencium tangan pak misdi. Tapi mereka masih tidak percaya.
Akupun juga malu malu saat pertama kali bertemu mereka aku hanya sembunyi di belakang pak misdi
Setelah pak misdi Menurunkan semua koper dan dibantu supir papa. Supir papa pun langsung kembali ke kota lagi.
"5 hari dari besuk jemput saya dan rey disini" ucap pak misdi.
"Siap ndan. Saya pamit dulu"
"Ya hati hati dijalan. Ini oleh oleh buat keluarga mu" ucap pak misdi menyodorkan 1 tas oleh oleh
"Terimakasih ndan" ucap supir papa sambil berlalu dan kembali ke kota
Namun masih banyak tetangga yang memandangi pak misdi dan aku dengan tatapan aneh dan kagum.
"Ini siapa pak? " Tanya istri pak misdi kepada suaminya.
"Oh iya kenalin buk. wan . Yu . Ini juga anak bapak . Namanya rey. Ini anak bapak dari istri muda bapak di kota. Makanya bapak pulang diantar supir " jawab pak misdi ngasal.
"Pak... " Ucap istri pak misdi
"Bapak bercanda buk ... Ayo kita masuk dulu. Nanti bapak ceritakan"
Istri dan anak pak misdi membantu memasukkan barang barang yg dibawa pak misdi sedangkan aku hanya diam menyaksikan dan masih malu karna aku jarang untuk bertemu orang selama ini apalagi orang baru.
Aku nampak takjub dengan anak pertama pak misdi . Walaupun kecil tapi tenaga nya kuat dia bisa mengangat koper ku tanpa bantuan . Pak misdi hanya tersenyum .
"Buk bikin kan bapak kopi bapak ya. Sedangkan wawan tolong bapak diambilkan air mineral di warung. "
"Baik pak" sahut mereka hampir bersamaan.
Setelah mereka semua berkumpul kembali barulah pak misdi memperkenalkan aku kepada mereka.
"Perkenalkan ini rey . Anak dari boss bapak di kota yang sering bapak ceritakan itu. Karna lagi libur sekolah dan boss bapak sedang banyak kerjaan jadinya rey ikut bapak pulang kampung. Dan tadi itu supir boss bapak. Yang mengantar"
"Syukurlah... " Ucap istri pak misdi
"Wan ajak kenalan rey . Rey memang orang nya pemalu kalau bertemu orang baru. Maklum jarang keluar rumah"
"Namaku wawan dan itu adikku ayu. Salam kenal ya." Ucapnya sambil berdiri dan mengulurkan tangannya kearahku.
"Aku reynaldi. Salam kenal juga. Kita temenan ya mulai sekarang"
"Iya kita berteman"
"Asyikk rey punya temen baru... " Ucapku sambil melompat
Pak misdi dan istrinya hanya tersenyum melihat tinggahku
"Pak rey boleh main sama wawan ngak. Rey boleh buka tas mainan rey ngak"
"Tentu boleh den. Tapi ingat jangan lupa nanti dibersihkan lagi mainan nya. Bapak mau istirahat sebentar di kamar. Jangan di ganggu dulu. Mainnya di teras saja".
"Siap bos."
"Ayo wan kita main bareng. Ajak ayu sekalian" ucapku mengambil tas mainan ku sambil berjalan ke teras rumah
Kami bertiga sudah berada di teras sedangkan pak misdi sudah berada di kamar disusul istrinya.
"Ini wan mainan rey banyak kan" ucapku sambil membuka tas mirip koper kecil
"Wahhh .... Iya rey banyak sekali dan bagus bagus".
"Ini mainan sudah lama rey ngak pakai. Kalau ada yang wawan suka ambil saja jadi milik wawan sebagai hadiah pertemanan kita. Ayu juga pilih ya" ucapku dengan senyum
"Asyikk makasih banyak rey" ucap wawan senang
Kamipun bermain bersama dan sambil tertawa. Entah mengapa aku dan wawan langsung cocok dan kami langsung akrab begitu kami kenal.
Sepuluh menitan kami bermain aku merasa aku pengen buang air kecil.
"Wan rey pengen pipis . Dimana ya tempatnya".
"Masuk aja rey tinggal lurus dari sini nanti ada kamar mandi. tapi jelek ya tidak seperti rumahmu"
"Iya wan. Rey pipis dulu sudah tidak bisa ditahan"
Saat aku berjalan menuju kamar mandi aku melewati kamar pak misdi dan istrinya.
Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan . Karna aku bener bener ingin pipis.Setelah aku selesai pipis aku melewati kamar itu lagi. Dan ada suara aneh. Karna aku penasaran aku berhenti dan pintu sedikit terbuka.
Entah apa yang terjadi aku hanya bisa melihat samar samar pak misdi sedang berdiri dan istrinya sedang jongkok. Istrinya sedang mencium dan menjilati kontol pak misdi seperti anak kecil yang menjilati ice cream. Dan tak lama kemudian pak misdi mencabut kontolnya dan mengocok keras seperti dulu dan keluar cairan putih mengenai wajah istrinya. Akupun buru buru untuk pergi karna aku ingin kembali bermain dengan wawan dan ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI SEBUAH CINTA
Non-Fictioncinta sejati hanyalah dia yang begitu berarti dalam hidupmu. walau banyak sekali cinta yang datang tapi dia yang bertahan adalah bukti cinta sejati