New berjalan gontai dan sedikit berlari. Ngomel dalam hati karena kesiangan, lebih tepatnya ngomel ke gun dan krist, bisa-bisanya dia ditinggalin gitu aja. Hari ini memang masuk pagi alias jam 6 bagi new adalah hari paling pagi jadwal kuliahnya. Kampus masih sepi, hanya ada beberapa kelas yang diisi matkul dengan presensi mahasiswanya yang rata-rata masih mengantuk.
New masuk kedalam kelas dengan pelan, dosen kali ini masih mau mentolerir karena new telat 15 menit, masih aman.
"Sialan lo berdua" Adalah kata pertama yang new ucapkan kepada gun dan krist ketika ia mendaratkan bokongnya di kursi.
"Ya gue kira lo ga kuliah"
New mendengus, tapi memang niat awalnya dia ga pengen masuk hari ini, soalnya penampilannya lagi kacau."Lo kemaren nangisnya serem wik, tuh liat mata lo aja sampe sembab gitu"
New meraba matanya, lebih tepatnya dibawah matanya. Memang sedikit bengkak. New mengingat-ingat lagi alasan dia menangis malam itu.
ah shit! Karena bayangan kak tawan dan temannya yang suka nyender itu.
New lagi-lagi ga mood bayangin muka dua orang yang hari itu lagi asik di ruang tengah."Yeuuu pasti kepikiran nih anak"
New menoleh pada gun yang menudingnya menggunakan pulpen, new hanya mengendikkan bahu acuh.'bodo amat!' -Batin New.
*
Trio kacang buncis itu berjalan santai di koridor yang masih saja sepi. Padahal sebentar lagi jam kedua akan segera dilaksanakan.
"Mau makan dimana nih?"
"Bakso deh bakso"
"Bakso mulu wik, bosen ah"
"Mie deh mie, mie ayam"
"Buseeet masih pagi dah mie aja"
"Yaudah deh serah lo berdua, gue ngikut"New nyerah, emang ga bakal ada ujungnya ngomongin makanan sama mereka berdua.
Saat sedang berjalan menelusuri jalan penghubung fakultas, mereka dikejutkan oleh suara."Kit"
Yang dipanggil hanya kit, tapi yang noleh ketiganya."Abang"
New dan gun memperhatikan abang-abangannya krist dengan seksama, kayak pernah liat. Sementara abang yang dimaksut krist ini mendekat dan berdiri dihadapan mereka bertiga.Tampilannya rapi, rapi banget malah. Walaupun cuma pake kaos polo dan jaket navy. Kesan kasualnya dapet, rapinya juga dapet.
"Abis kelas ya?"
New dan gun berpandangan, suaranya alus banget, mirip ubin masjid, atau mirip suara halo-halo pengumuman di taman kampus kalau ada berita penting.Sementara krist yang masih terkejut mengangguk patah-patah. Kaget karena tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang akhir-akhir ini sering menghabiskan waktu dengannya ketika ada agenda BEM.
Seseorang yang dipanggil 'abang' oleh krist ini mengernyit, lalu meletakkan telapak tangannya di dahi krist, bermaksut mengecek kondisi adik tingkatnya itu.
"Kamu sakit?"Lagi-lagi krist hanya menganga dan menggeleng pelan. Terkejut dengan perlakuannya yang tiba-tiba. Tidak hanya krist, new dan gun yang seperti patung juga ikut melongo kaget dengan adegan didepannya yang lebih mirip scene FTV.
"Kit?"
"Eh eh-a a-anu bang ini apa deh anu eeeh"Melihat krist yang terbata-bata membuat gun dan new ikutan mangap-mangap mempragakan krist yang seperti orang gagap.
"Tenang dulu tenang, kamu kenapa? Capek ya?"
Lagi-lagi 'abang' yang sedang didepannya ini menyeka peluh di dahi krist sembari membenarkan anak rambut yang jatuh menjuntai di dahinya. Padahal hari masih terhitung pagi, tapi udara disekitar krist mendadak panas hingga membuatnya gerah.Jika ada yang jualan tiket menuju mars saat itu juga pasti new dan gun akan beli, alias kedua anak itu sudah ribut nyubitin satu sama lain karena gemes sekaligus baper sendiri melihat krist yang diperlakukan dengan sebegitunya oleh 'abang' ini.
