Balik aja

543 77 7
                                    

Suara keriuhan pagi di gang 'bersih, bersahaja dan bahagia' membuat seseorang yang masih bergelung manja didalam selimutnya menggeliat. Matanya ia paksa buka ketika mendengar suara teriakan nyaring anak-anak yang bersorak.

"Huuuh masih pagi udah rame aja sih!"
New menyingkap selimutnya. Meraba-raba mencari dimana ia meletakkan smartphonnya terakhir kali. Oh ada dibawah bantal.

Dia memandang layar menyala yang menyilaukan mata, matanya menyipit memperhatikan deretan angka yang sudah menunjukkan pukul 06.15 yang tandanya penjual sayur keliling sudah ada di depan, kak arm yang terkadang ikut berbelanja bersama ibu-ibu dan berakhir digodain, bang mail yang nyuci motor sambil godain mbak sari biar dimasakin atau bright yang sibuk menggenjreng gitar ketika ada ABG yang lewat.

New duduk dan melakukan peregangan singkat. Raganya memang sudah bangun, tapi nyawanya masih setengah melayang dialam mimpi. Hingga selang beberapa lama ia bangkit dan menuju kamar mandi.

Setelah urusan dengan kamar mandi selesai, new membuka jendela dan melongokkan kepalanya keluar untuk melihat pemandangan dibawah.

New terkekeh ketika melihat prom yang tengah asik main badminton bareng pak RT, ayahnya. Dan tentu yang membuat prom semangat tak lain dan tak bukan adalah mick, pacarnya doi. Tapi bukan kehebohan prom dan pak RT yang menarik perhatian new, tapi seseorang yang ia kenal tengah asik memilah sayur sambil menyimak obrolan dari ibu-ibu.

"Anjirlah gun"

*

New berbalik ketika melihat gun masuk dengan membawa seikat kangkung dan udang. New heran tumben sekali gun mau bangun pagi, apalagi ini adalah weekend.

"Nih"
"Apaan?"
"Bayam"
New melengos, kesel banget.

"Kangkung bego, lo lulus SD jalur give away ya gun?"
"Lo tuh yang bego, udah tau ini kangkung masih tanya apaan. Lo tuh yang lulus jalur kasihan"
"Yeuuu maksut gue tuh lo ngapain ngasih kangkungnya ke gue"
Gun cuma nyengir doang.

"Oh hehehe maksut gue nih lo masak gih, terserah deh mau lo masak apa"
"Lah"
"Lo kan tau gue ga bakat masak wik"
"Terus lo ngapain beli sayur gun???"
"Oh hehehe itu, gue beli karena gue penasaran sama gossipnya abang sayur sama mbak-mbak ART. Jadi ya gue beli deh"
New menepuk jidatnya frustasi. New dan gun memang sudah berteman lama, tapi new masih suka heran dengan kelakuan gun yang seperti ini.

"Yaudah deh mana"
"Auww tengkyu wik, nih"
New menerima kangkungnya, melihat kondisinya yang masih tampak segar.

"Lagian gosip apaan sih sampe lo ikutan nimbrung gini"
Gun berdecak lalu memilih menarik kursi disebelah new dan duduk.

"Lo gatau apa kasus artis yang mati di sungai"
New menggeleng sembari memilah daun-daun kangkung yang akan ia masak. Pun dengan udangnya.

"Nah ternyata ada spekulasi kalo dia sengaja dibunuh wik"
"Waduh terus"
"Terus nih ya yang bikin heboh kayaknya yang ngerencanain orang-orang terdekat dia! Dan yang paling parah nih"
Gun bangkit dan berlalu membuka kulkas, haus brader. Dia juga sengaja menggantungkan bicaranya yang membuat new mengikuti pergerakan gun yang tengah asik minum.

"Dan yang paling parah si emaknya dia nih malah mau dibayar supaya kasusnya ditutup gitu"
"Lah tega banget"
"Yakaaan???"
"Maknya gimana sih, jadi ikutan sebel gue"
"Duh tadi pagi harusnya lo ikut ibu-ibu ngegosip sih wik, asli seru banget hmmm"
"Gak deh kalo itu, gue trauma digenitin sama mereka"
Gun terkekeh lalu memilih membuka smartphonenya dan memainkannya.

Sementara new kini yang tengah asik membersihkan kangkung dan udang yang dibeli gun teringat sesuatu.

"Eh gun, kosan tumben sepi. Biasanya ada kak arm atau bang mail yang mandiin motor"
"Ooh itu, bang arm tadi pagi udah berangkat buat jogging gitu, kalo bang mail tau deh, masih tidur kali"
"Kalo krist?"
"Masih tidur, kayaknya abis rapat sih tadi malem"

Origami | TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang