chapter 1

795 64 0
                                    

Haechan berjalan pulang setelah mengantar Renjun ke rumahnya. Pikirannya melayang entah mengapa dia selalu mengingat anak laki-laki itu. Haha dia tidak gila kan?. Bilang dia tidak gila,karena tidak mungkin dia menyukai anak laki-laki tadi.

"Astaga, gw belum belanja"

Benar-benar dia sudah gila karena Renjun. Buktinya saja Haechan melupakan niat awalnya untuk pergi berbelanja. Atau memang Haechan ini pelupa.

Haechan berlari dan sampailah dia di sebuah minimarket. Dia berbelanja seperlunya saja dan beberapa cemilan untuknya. Perutnya juga kan harus di isi sama cemilan kan?.

Selesai dengan acara memilih-milihnya, Haechan segera membayarnya dan pergi dari minimarket tersebut. Namun cuaca seperti sedang mempermainkannya. Bagaimana bisa cuaca yang dari tadi cerah menjadi hujan.

"Kau mempermainkan ku matahari" keluh Haechan

Tiba-tiba ada sebuah payung yang menutupi wajah Haechan. Payung itu agak besar dan muat untuk dua orang. Tapi siapa yang memberinya payung pada Haechan.

"Yeji"

Yeji hanya tersenyum pada Haechan dan memberikan payungnya. Haechan sempat menolak, namun Karna Yeji sangat pintar. Tidak, menurut Haechan Yeji itu sangat licik. Yeji menggunakan nama ibunya Haechan agar Haechan menerima payung itu.

'Ini di suruh ibu Lo,kalau Lo gak ambil. Ibu Lo akan marah'

Itu yang selalu Yeji katakan saat memberi Haechan sesuatu. Ayolah, Haechan tidak sebodoh itu. Haechan tahu itu kemauan Yeji berkedok di suruh ibu Haechan. Tapi Haechan tetap menerimanya karena Haechan takut itu benar dari ibunya.

Seperti kejadian dimana Yeji memberikannya bekal. Namun Haechan menolaknya. Dan akhirnya Haechan di marahi oleh Joy karena tidak menerima bekal itu. Ayolah itu hanya permainan yang di buat Joy dan Yeji. Tapi Haechan tetaplah orang yang mudah di bodohi.

"Baiklah,makasih"ucap Haechan sambil mengambil payung tersebut

Yeji mendengus kesal dan berjalan di samping Haechan sambil memegang tangan Haechan. Orang yang di gandeng hanya diam dan menatap bingung pada Yeji.

"Gw ikut sama lo"Yeji

"Wae?"

"Karena gw yang memberikan lo payung, iya kan?"

Haechan memutar bola matanya malas. Percuma Haechan menolak, Yeji selalu bisa membuatnya kalah. Yeji itu bisa di bilang sangat bucin pada Haechan. Dia akan melakukan apa saja demi Haechan,demi mendapatkan Haechan.

"Eh tadi gw liat Lo sama cowok,dia siapa?" Yeji

"Oh itu pacar gw. Kenapa?Lo jijik sama gw hah?"Haechan

"Buat apa gw Jijik sama Lo. Lo gak inget kalau gw ini fujo?Gw tinggal Manggil Karina sama temen-temennya aja. Dan juga kami bosen kalau tontonan kami cuma Chenle dan Jisung"Yeji

"Heem"

"Oh iya tadi siapa?"Yeji

"Renjun"Haechan

Yeji terkejut mendengar nama yang di ucapkan Haechan. Yang Yeji tahu bahwa Haechan itu sangat membenci Renjun, kok tiba-tiba mereka pacaran.

"Renjun yang satu sekolah sama kita?"tanya Yeji penasaran

"Bukanlah. Gw Jijik sama dia dan gw gak pacaran sama laki-laki!!" Haechan

"Haha,gw tahu Lo itu gak suka sesama laki-laki"Yeji

Tak lama kemudian,mereka sampai di rumah Haechan. Haechan memberikan payung itu ke Yeji dan segera masuk ke dalam rumahnya. Berharap Yeji segera pulang dan tidak menggangunya. Tapi Yeji tetap Yeji, dia tidak akan berhenti mengganggu Haechan, sebelum Joy yang memintanya.

"Eomma,ini barangnya"ucap Haechan masuk ke dalam rumah

"Baiklah,simpan ke dalam kulkas ya"Joy

"Baik eomma"ucap Haechan dan memasukkan semua belanjaan yang tadi Haechan beli ke kulkas

Yeji melihat Haechan yang sedang memasukkan makanan ke kulkas. Dia sangat manis. Mungkin jika dia bersama cowok pasti dia yang akan menjadi sub. Ayolah Yeji apa yang kau pikirkan, Haechan itu membenci laki-laki. Apalagi ayahnya yang kurang ajarnya meninggalkan Haechan dan eommanya demi laki-laki lain.

"Yeji,kau juga datang"kata Joy menghampiri Yeji yang sedang memperhatikan Haechan

"Iya eomma"ucap Yeji menatap Joy lalu membungkuk

"Haechan, kenapa Yeji tidak di beri minum?"Joy

"Eomma,tidak lihat aku sedang memasukkan makanan, lagi pula dia bisa mengambilnya sendiri" Haechan

"Dasar anak ini"kata Joy sedikit emosi

"Tidak papa eomma,aku bisa ambil sendiri. Lagian aku juga tidak haus"Yeji

"Kamu jangan selalu membelanya. Dia gak pantas di bela"

"Eomma"rengek Haechan

Yeji hanya tersenyum melihat interaksi antara ibu dan anak itu. Dia juga ingin punya keluarga seperti Haechan dan ibunya. Tetapi,ibu dan ayahnya sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuknya sama sekali. Tapi itu tidak penting karena dia sudah punya Haechan dan Ibunya. Walaupun Haechan hanya menganggap nya sebagai teman semata.

TBC~~~

Kasian Yeji ku sayang~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasian Yeji ku sayang~~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang