Chapter 24

236 35 1
                                    

Haechan kini sedang berada di rumah Johnten. Haechan dan ten memasak coklat dan kue. Sedangkan Johnny hanya melihat mereka sambil tersenyum.

'mereka menggemaskan' batin Johnny

Ten mulai mencampur bahan untuk membuat kue. Sedangkan Haechan mencampur bahan untuk membuat coklat.

"Haechan, tolong kamu ambilkan gula di rak atas ya" kata Ten menunjuk rak deket kulkas.

"Baik papa" kata Haechan dan mengambil gula tersebut dan setelah di ambil di serahkan kepada Ten.

Haechan dan Ten membuat kue dan coklat sambil tertawa. Ten juga mengerjai Haechan sampai-sampai banyak tepung di wajahnya. Haechan tersenyum, dia sangat senang dan melupakan kejadian tentang dia dan ibunya.

Sudah selesai acara mencampur dan mengaduknya. Kini Haechan dan Ten sedang membuat kue dan coklat mereka masing-masing. Haechan membentuk coklatnya menjadi bentuk hati. Ten pun sama, membentuk kuenya bergambar hati. Lalu coklat yang di buat Haechan di tata di atas kue tersebut.

"Sangat indah" kata Haechan yang di angguki oleh Ten. Kue dan coklat tersebut akhirnya di masukkan ke dalam oven dan mereka menunggu sambil mengobrol ringan.

"Sejak kapan kamu Deket sama Renjun?" Tanya Johnny

"Eum, lupa hehe" kata Haechan cengengesan

"Akh kiyowo" kata Ten sambil mencubit pipi Haechan

"Aw sakit papa" kata Haechan mengerucutkan bibirnya

"Mian, salahkan dirimu! Kenapa sangat imut" kata Ten mengelus kepala Haechan

'mereka mudah sekali akrab. Tapi jika aku jujur pada Haechan, apakah dia akan membenciku?' batin Johnny

"Appa! Kenapa appa bengong saja daritadi?" Tanya Haechan

"Akh tidak, kamu tidak memberitahu Renjun kalau kamu ada di sini? Dia pasti mengkhawatirkanmu"kata Johnny tersenyum

"Aaa aku lupa appa" kata Haechan dan menelpon Renjun.

Tit

"Halo, Njun" sapa Haechan

"Chanie, darimana saja kamu sayang. Aku khawatir padamu" kata Renjun dibalik telpon

"Mian, aku berada di rumah papa Ten dan appa Johnny" kata Haechan

"Hah?appa? Papa?" Tanya Renjun bingung

"Huum, nanti aku jelaskan. Kamu dimana?" Tanya Haechan

"Sedang di taman mencari mu" kata Renjun

"Tidak sekolah?"_ Haechan

"Tidak, kau saja tidak sekolah"

" Tapi kau har....

"Aku akan kesitu, diam di sana ya" kata Renjun dan mematikan teleponnya.

Haechan mendengus kesal dan mengerucutkan bibirnya. Pasangan Johnten hanya tersenyum menahan gemas.

"Kenapa?" Tanya Ten

"Renjun dia tidak sekolah. Saat aku akan memarahinya, dia malah menutup panggilnya. Ish nyebelin" jelas Haechan

"Haha, kalian sangat imut sekali. Pasti Renjun sangat menyayangimu. Apakah Chanie tidak?" Tanya Ten

"Huum, Chanie juga menyayanginya" kata Haechan

"Kenapa tidak pacaran?"

"Kita sudah pac.." Haechan tidak meneruskan perkataannya dan langsung menutup mulutnya.

"Jadi kalian sudah pacaran. Kalian sangat cocok" kata Ten tersenyum

"Hehe. eh papa kue dan coklatnya bagaimana?" Tanya Haechan panik

"Papa sudah ambil kue dan coklatnya tenang saja" kata Ten sambil tersenyum. Haechan mengangguk lega dan tersenyum.

••••

Haechan dan Renjun sedang berada di kamar Ten dan Johnny. Setelah Renjun datang, Johnny dan Ten pamit karena ada keperluan lalu menyuruh Haechan dan Renjun untuk menjaga rumah mereka.

"Njun" panggil Haechan

"Heum, kenapa?" Tanya Renjun

"Eomma udah tau semuanya" jawab Haechan. Renjun terdiam tak tau harus apa.

"Njun" panggil Haechan sambil berteriak

"Njun" panggil Haechan lagi sambil berkaca-kaca

"Apa?!" Bentak Renjun yang membuat Haechan menangis.

"Mian, Njun gak sengaja bentak Echan" kata Renjun mencoba menenangkan Haechan dan memeluknya, namun di tolak oleh Haechan.

"Huwaa Njun jahat" tangis Haechan

"Maaf Chanie, maaf ya" kata Renjun memelas

"Jangan lakuin lagi!" Kata Haechan mulai tenang dan memeluk Renjun erat.

"Iya Njun janji" kata Renjun tersenyum dan mengelus rambut Haechan

"Njun, Echan takut" kata Haechan

"Takut kenapa?" Tanya Renjun

"Echan takut kehilangan Njun, tapi Echan juga gak mau bikin eomma kecewa" kata Haechan. Renjun kembali terdiam. Jujur saja dia tidak mau kehilangan Haechan. Tapi dia juga tidak bisa memisahkan Haechan dengan eommanya. Bolehkah Renjun egois untuk saat ini?

"Echan tenang ya. Echan gak akan kehilangan Njun. Dan Echan juga gak akan kecewain romma Joy" kata Renjun tersenyum

Tring

Ada notifikasi dari handphone Renjun. Dia melihat pesan yang di kirim Johnny.

Om Johnny not Jonny

Bawa Haechan pulang sekarang!

Emang, ada apa om?

Bawa saja sekarang!

Renjun mengerutkan keningnya bingung. Namun pada akhirnya mengajak Haechan pulang ke rumahnya.

"Chan, ayo pulang" ajak Renjun

"Ndak mau, takut" ucap Haechan mengerucutkan bibirnya

"Jangan takut, kan ada Njun. Njun akan selalu jagain beruang kesayangan Njun" kata Renjun sambil mencubit hidung Haechan

"Ish kok cubit hidung Echan sih, sakit tau~. Sama masa disamain sama beruang sih" kesel Haechan

"Kamu gendut sih" kata Renjun langsung kabur. Haechan mendengus kesal dan mengejar Renjun

"Awas kau rubah licik" teriak Haechan

Tbc....

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang