chapter 16

290 34 0
                                    

Haechan di antar ke rumahnya oleh Renjun, dia cemberut dan menatap sinis Renjun yang sedang mengendarai mobil milik Yangyang. Renjun nampak tenang dan sepertinya enggan melihat Haechan membuat Haechan semakin kesal.

"Njun"panggil Haechan. Renjun hanya mendehem sebagai jawabannya membuat Haechan semakin kesal memukul tangan Renjun.

"Diam Haechan, nanti tabrakan gimana?"kata Renjun tegas sedikit membentak Membuat Haechan menangis. Renjun panik bukan main dan menepikan mobilnya.

"Cup cup, maaffin Njun heum. Njun gak bermaksud buat bentak kamu"kata Renjun ingin memeluk Haechan, namun Haechan menolak.

"Njun jahat hiks, tadi pas di basecamp Njun sama Jisung Mulu. Sekarang Njun bentak Echan hiks huwaaa, Njun jahat" rengek Haechan

"Cup cup jangan nangis ya sayang cup" kata Renjun menenangkan Haechan sambil mengecup wajah Haechan. Renjun tersenyum dan mengelus rambut Haechan sayang. Haechan masih cemberut namun tidak menangis lagi.

"Maaffin, Njun heum?"tanya Renjun memastikan. Namun Haechan diam dan memeluk Renjun dengan erat.

"Jangan lakuin itu lagi!! Aku gak suka! Aku cemburu!" Kata Haechan menatap mata Renjun. Renjun mengangguk dan tersenyum mengelus rambut Haechan. Perlahan Renjun mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan dan menyatukan sebuah benda yang lembut. Renjun mengecup Haechan dan membiarkan bibir mereka menempel tanpa melakukan hal lain.

"Njun aku mau"kata Haechan menatap mata Renjun penuh harap.

"A-apa yang kamu inginkan, Chanie"kata Renjun gelagapan. Dia tidak bisa berpikir jernih.

"Aku mau, Njun selalu bersama Echan"kata Haechan memeluk Renjun dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Renjun.

"Ku kira kau ingin..." Kata Renjun tidak melanjutkan perkataannya.

"Eungh apa?"tanya Haechan penasaran. Namun Renjun tidak menjawabnya dan melepaskan pelukan mereka. Renjun tersenyum ke arah Haechan dan kembali mengendarai mobilnya maksudnya milik Yangyang.

Haechan tampak bingung saat Renjun Mengendarai mobil ke arah lain bukan ke arahnya. Dan di pikir-pikir lagi itu arah rumah Renjun. Haechan ingin bertanya pada Renjun tapi dia agak takut, Renjun sangat fokus dan seperti tidak mau di ganggu.

Benar saja Renjun berhenti di rumahnya. Haechan sempat ingin mengeluh tapi langsung di tarik oleh Renjun ke dalam rumahnya. Haechan cemberut dan memperhatikan Renjun. Di dalam Haechan dan Renjun bertemu dengan ibu nya Renjun.

"Jun, kamu bawa siapa?"tanya ibu Renjun, Wendy.

"Kenalin aku Haechan Tante"kata Haechan melepaskan genggaman Renjun dan menunduk sopan.

"Oh Haechan, jangan panggil Tante panggil bunda aja" kata Wendy tersenyum

"Iya tan- eh maksudnya bunda"kata Haechan Kikuk

"Yaudah Bun, Haechan sama Renjun mau ke kamar dulu"kata Renjun dan menarik Haechan. Membuat Haechan tidak dengan hati dengan Wendy. Sedang Wendy menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya yang satu itu.

"Kenapa sayang?"tanya Chanyeol memeluk istrinya, Wendy.

"Gak papa"jawab Wendy

"Ekhem semakin hari semakin mesra aja ya"sindir Johnny, teman dekat Chanyeol.

"Lu iri ya?"tanya Chanyeol

Johnny memutar bola matanya malas. Dia merangkul seorang pria di dekatnya dan mencium pria tersebut. Chanyeol dan Wendy yang melihat menahan diri mereka agar tidak memukul wajah Johnny.

"Eh ada yang liat Johnny"kata Chittaphon , istri/suami Johnny.

"Iya-iya sayang"kata Johnny

"Oh iya, kenapa kalian ke Korea?"tanya Chanyeol

"Gw cari anak gw"kata Johnny

"Anak Lo sama Joy?"tanya Chanyeol

"Ya iyalah siapa lagi"kata Johnny

"Oh, Lo gak ke rumah Lo yang dulu?"tanya Chanyeol

"Dia gak ada di sana"jawab Johnny

"Gw kayanya akan bantuin Lo. Siapa nama anak Lo?"tanya Chanyeol

"Lee Donghyuk" jawab Johnny

"Dan sekarang pasti seumuran sama anak Lo" lanjut Johnny

"Iya, gw tau"kata Chanyeol

"Oh iya anak lu dimana Yeol?"tanya Johnny

"Di kamar sama temennya" jawab Wendy

"Oh, yaudah kami pergi dulu"pamit Johhny, Chittaphon hanya tersenyum dan menunduk sopan.

"Yoi bro"kata Chanyeol

Johnny dan Chittaphon pun pergi dari rumah Chanyeol family.

TBC~~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang