chapter 17

276 32 0
                                    

Renjun berbaring di kasurnya yang empuk, di susul oleh Haechan di sampingnya. Renjun memandangi wajah Haechan dengan seksama. Haechan sangat damai dan tak terganggu dengan tatapan Renjun.

"Kenapa liatin Chanie?"tanya Haechan pura-pura kesal

"Masih marah?" Renjun berbalik tanya. Haechan hanya mendehem, masih fokus melihat langit-langit kamar Renjun. Karena merasa terabaikan, Renjun menatap Haechan dan menghujani wajah Haechan dengan ciuman. Haechan masih diam dan memandang langit-langit kamar Renjun.

"Maaffin Njun ya, Echan?" Renjun memelas. Namun tetap saja Renjun di abaikan oleh Haechan. Renjun Menghela nafas dan akan meninggalkan Haechan, namun di tahan Haechan dan memeluk Renjun dari belakang.

"Udah di sini aja, Echan kan udah bilang maafin Njun. Awas kalau cuekkin Echan lagi" kata Haechan sambil memajukan bibir bawahnya.

"Siap babe"kata Renjun mengelus kepala Haechan sayang

Renjun dan Haechan saling berpelukan. Haechan menelusup masuk ke dalam dada bidang Renjun. Sedangkan Renjun tersenyum dan memeluk Haechan erat.

Tok..... Tok...... Tok.....

Suara ketukan pintu menyadarkan Renjun dan Haechan. Renjun bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu. Terlihat Johnny sedang berada di depan pintu.

"Kenapa om?"tanya Renjun

"Kau sekarang tambah dewasa ya Njun. Oh iya siapa yang tidur di kasurku?"tanya Johnny melihat Haechan yang tertidur di kasur Renjun.

"Teman saya om"jawab Renjun

"Benarkah dia temanmu?"goda Johnny

"Tentu saja om, eum maksudku calon masa depan saya" jawab Renjun

"Sudah om duga. Oh iya siapa namanya?"tanya Johnny

"Haechan"jawab Renjun melihat kerarah Haechan yang tertidur.

"Hah? Haechan?"tanya Johnny merasa janggal dengan nama itu

"Iya, nama aslinya dong....

"Eunggh, Njun"panggil Haechan membuat Renjun menghentikan perkataannya.

"Maaf om, kayanya Haechan sudah bangun" kata Renjun

"Baiklah, om turun ya"kata Johnny dan meninggalkan Renjun.

Renjun menghampiri Haechan yang sedang tertidur. Sebenarnya tidak benar-benar tidur dia hanya memejamkan matanya. Haechan menatap Renjun datar, membuat Renjun bingung dan memeluk Haechan.

"Kenapa?"tanya Renjun

"Jangan bilang ke siapa-siapa nama asli Echan!!" Jawab Haechan

"Baiklah, tapi kenapa?"tanya Renjun kembali

"Nama itu dari ayah Echan. Jadi jangan kasih tau ke siapapun dan Echan tidak mau di panggil itu. Echan sangat membencinya"jawab Haechan sambil memajukan bibirnya. Renjun tersenyum dan mengelus kepala Haechan sayang.

"Kenapa kau membencinya?"tanya Renjun lagi

"Jangan banyak tanya!! Atau aku pulang sekarang!!" Ancam Haechan

"Baiklah baiklah, ayo tidur. Tunggu dulu, apakah ibumu tidak akan menunggumu?"tanya Renjun

"Tidak, dia sedang kerja sekarang"kata Haechan dan memejamkan matanya.
_
_
_
_

Haechan sedang duduk di bangku taman sambil meminum minumannya. Haechan sangat tenang karena taman hanya ada beberapa orang saja. Tiba-tiba saat Haechan sedang sibuk sendiri, ada seseorang menepuk pundaknya. Haechan terkejut dan melihat ke samping, terlihat laki-laki paruh baya tersenyum ke arah Haechan.

"Om siapa?"tanya Haechan. Orang hanya tersenyum dan tidak menjawab perkataan Haechan membuat Haechan ketakutan.

"Om siapa? Om jangan macam-macam sama Haechan ya om" Teriak Haechan

"Donghyuk, apakah kau melupakan appa?" Tanya lelaki paruh baya tersebut.

"Appa??pergi!! Echan benci appa!!"teriak Haechan

"Appa sangat menyayangimu Haechan. Appa selalu mencarimu kemana-mana, ayo ikut appa"kata ayah Haechan.

"Tapi Haechan membenci appa!! Cepat pergi appa!! Aku tidak mau ikut denganmu!!"teriak Haechan.

Ayah Haechan memeluknya, namun Haechan memberontak dan menangis.
_
_
_
Renjun terkejut saat Haechan teriak dan menangis. Dia membangunkan Haechan dan memeluk Haechan saat terbangun. Haechan menangis dalam pelukan Renjun. Dia bermimpi, dia bertemu dengan ayahnya. Renjun berusaha menenangkan Haechan, namun nihil, Haechan tetap saja menangis.

"Baby, kamu kenapa?kamu bermimpi buruk?"tanya Renjun mengusap punggung Haechan.

"Aku bermimpi, bertemu dengan appa"kata Haechan masih menangis

"Tenanglah, ada aku di sini"kata Renjun masih menenangkan Haechan.

Haechan berhenti menangis dan menatap Renjun.

"Aku menyayangimu, Njun. Tetap bersama Echan ya?" Kata Haechan

"Aku lebih menyayangimu baby dan aku tidak akan meninggalkanmu, apa pun yang terjadi"kata Renjun mempererat pelukannya.

Tbc~~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang