chapter 4

444 50 0
                                    

Kring~
Kring~
Bel pulang berbunyi, semua murid keluar kelas dan pulang ke rumahnya masing-masing kecuali Haechan. Dia masih sibuk dengan buku-buku yang di depannya. Saat pelajaran dia tidak fokus dan akhirnya di hukum mengerjakan tugas saat pulang sekolah.

"Aishh nanti Echan ketemu Njun nya gimana? Soalnya susah-susah lagi"

Haechan terus mengomel dan berusaha mengisi soal yang di berikan guru. Sebenarnya Haechan pintar hanya saja tadi dia tidak fokus dan tidak tahu cara menyelesaikan tugas nya.

"Haechan"

Orang yang di panggil mendongak dan melihat pemuda tampan yang sedang tersenyum. Haechan membalas tersenyum dan kembali fokus pada tugasnya.

"Susah soalnya?"

"Susah banget Mark hyeong" Haechan

"Mau hyeong bantu?"tawar Mark

"Gak usah hyeong, gak papa"tolak Haechan

"Udah sini hyeong bantuin. Emang pulang sekolah gak ada urusan kamu?"tanya Mark

"Oh iya, aku harus ketemu seseorang"

"Ya udah sini hyeong kerjain"ucap Mark dan mengambil buku Haechan.

Mark mengerjakannya dengan cepat dan teliti. Satu-satu soal di kerjakan dengan benar oleh Mark. Haechan hanya melihat Mark dengan gelisah. Bukan karena Renjun lagi tapi karena pasti dia akan di marahi dulu baru boleh di suruh pulang.

"Ini sudah selesai"kata Mark memberikan buku catatan Haechan

"Makasih Hyeong"ucap Haechan langsung mengambil bukunya dan berlari ke kantor guru.

Haechan memberikan bukunya kepada gurunya. Seperti Perkiraannya, dia di marahi dulu baru boleh di suruh pulang. Gurunya ini sangat cerewet.

Pak lay. Guru paling menyebalkan bagi Haechan.


Haechan berlari ke taman tidak mempedulikan temannya yang berteriak. Yang Haechan pikirkan sekarang adalah bertemu dengan Renjun. Haechan tahu temannya ada acara ekskul tapi dia tidak peduli dan meninggalkan mereka.

Sampailah Haechan di taman. Haechan melihat ada anak kecil yang sedang bermain ayunan. Haechan tersenyum dan menghampiri anak itu.

"Njun"

Renjun turun dari ayunan, menoleh pada Haechan dan tersenyum. Haechan langsung saja memeluk Renjun saat dia berbalik. Renjun ternyata tidak sekecil yang Haechan pikirkan. Bahkan sepertinya dia yang kecil, tidak bukan masalah badan tetapi tingginya.

"Hyeong seperti bayi"kata Renjun tersenyum

"Kau yang seperti bayi Njun. Aku sudah besar dan kau...

Haechan menjeda perkataannya dan memperhatikan Renjun dari atas hingga bawah. Dia sangat tampan dan anehnya tidak seperti pertama kali ia temui. Sekarang Renjun seperti orang dewasa yang sangat tampan. Sepertinya Haechan menyukainya, bukan maksudnya mengagumi

"Sangat tam,tidak maksudku manis"

"Benarkah?hyeong juga tampan dan juga menggemaskan" kata Renjun sambil mencubit pipi Haechan

Seketika pipi Haechan memerah. Anak ini membuatnya sangat malu. Bagaimana seorang anak SMP lebih tinggi darinya dan membuatnya salah tingkah.

"Hyeong kenapa? kenapa pipi hyeong memerah. Apa karena di cubit sama Njun?"tanya Renjun khawatir

"Nggak kok"kata Haechan menyembunyikan wajahnya

Membuat Renjun terkekeh dan mengelus kepala Haechan. Bagi Haechan ini seperti terbalik. Haechan seperti anak SMP ini dan dia seperti dirinya. Entahlah Haechan pun tidak mengerti.

"Hyeong, ayo duduk di ayunan ini" ajak Renjun

Haechan menurut dan duduk di ayunan. Perlahan Renjun mengayunkan ayunkan ayunan itu. Haechan tersenyum,dia terlihat senang dan menggemaskan.

"Sekarang giliran mu Njun"Haechan

"Nggak usah, hyeong saja"Renjun

Haechan langsung bangun dan menatap Renjun. Tak lama kemudian Haechan memalingkan muka ke arah lain. Haechan merasa gugup dan salah tingkah saat menatap kedua manik seperti rubah itu.

"Ayo pergi"kata Haechan menarik tangan Renjun

"Baik"

Haechan menarik tangan Renjun sampai ke sebuah bangku. Di sana terdapat pemandangan yang sangat indah. Danau yang luas dengan bunga teratai yang indah.

Renjun duduk di bangku tersebut dan melihat danau yang indah itu. Haechan ikut duduk di samping Renjun dan menyandarkan kepalanya ke pundak Renjun.

Aku ingin lebih dari ini~~

TBC~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang