Chapter 9

406 45 1
                                    

"Njun"

"Eum kenapa?"tanya Renjun menatap Haechan yang sedang bersandar di bahunya

"Kita pacaran eungh?"

"Tentu saja Chanie. Kenapa?"kata Renjun sedikit bingung

"Kalau orang tau kita pacaran gimana?"tanya Haechan

"Chanie takut?"tanya Renjun menghadap ke arah Haechan dan menangkup pipi Haechan

"Bukan gitu. Tapi mereka pasti berpikir macem-macem kan?"tanya Haechan memajukan bibirnya

"Chanie, jangan pikirin itu ya. Njun akan selalu ada untuk Chanie selamanya"kata Renjun meyakinkan Haechan

"Eungh. Tapi hubungan kita cukup kita yang tahu aja ya Njun"kata Haechan memohon

"Chanie"panggil Renjun

"Chanie mohon, Njun. Chanie belum siap. Chanie takut" kata Haechan menunduk

"Baiklah,terserah Chanie saja. Jangan menunduk, aku gak bisa lihat wajah manis Echan"kata Renjun mengangkat dagu Haechan

"Tapi Yeji tahu tentang hubungan kita. Dia ada di sini"lanjut Renjun

Haechan terkejut, dan benar saja ada Yeji melihat mereka. Haechan cepat-cepat bangun, namun tubuhnya di tarik oleh Renjun. Haechan berusaha untuk melepaskan diri, namun apalah daya Haechan. Akhirnya Haechan pasrah dan melihat Yeji yang menghampiri mereka.

"Tenang aja Chan, gw akan rahasiakan ini semua" kata Yeji meyakinkan Haechan

"Beneran?"tanya Haechan

"Beneran, gw janji"kata Yeji tersenyum

"Makasih ya"kata Haechan membalas senyuman Yeji

"Iya, Lo kan sahabat gw Chan. Udah, jangan pacaran Mulu kalian berdua. Bentar lagi masuk"kata Yeji

Akhirnya Haechan dan Renjun berdiri dan pergi dari sana. Haechan memeluk Renjun, dia sangat senang. Walaupun itu hanya sampai di koridor saja. Mereka harus terpisah dan berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.

Yeji tersenyum melihat kepergian Renjun dan Haechan. Ada rasa bahagia dan rasa sedih melihat mereka berdua. Merasa bahagia karena Haechan menemukan seseorang yang dia cintai. Merasa sedih karena perjuangannya akan berhenti sampai sini.

"Gw selalu dukung Lo, Chan. Walaupun hati gw sakit"

Pelajaran dimulai, kelas tampak ceria karena sang matahari kembali tersenyum. Walaupun Haechan di kenal pendiam,tetapi dia sangat ramah dan membantu teman-temannya dalam mengerjakan tugas. Apalagi kalau mengerjakannya di luar sekolah. Maka dari itu mereka sangat menyukai Haechan.

"Oke anak-anak, ayo kita mulai pelajarannya. Oh iya, jangan lupa yang piket di perpustakaan, pulang sekolah kerjakan"kata pak Baekhyun guru fisika

"Baik,pa"kata Semua murid

Tak berselang waktu lama, bel pulang berbunyi. Semua murid keluar kelas dan pulang ke rumahnya. Kecuali Haechan yang harus membersihkan perpustakaan.

"Ayo pulang bersama"kata Renjun merangkul Haechan

Haechan terkejut dan menatap datar Renjun. Yang di tatap malah memasang cengiran yang menyebalkan. Membuat Haechan ingin sekali merobek mulutnya itu.

"Aku ada piket sekarang"kata Haechan masih datar

"Tega sekali guru membuat kekasihku yang manis ini mengerjakan sesuatu"kata Renjun

"Kamu lupa?aku sudah bilang rahasiakan ini"kata Haechan mengerucutkan bibirnya

"Baiklah, maafkan aku nee?tapi kalau berteman bisa kan?"tanya Renjun

"Tentu bisa"kata Haechan

"Baiklah, ayo kita ke perpus bersama"ajak Renjun

Haechan mengangguk dan pergi ke perpustakaan bersama Renjun. Mereka menjadi pusat perhatian murid-murid yang ada di sana. Karena yang mereka tau bahwa Haechan membenci Renjun. Dan sekarang mereka bersama ke perpustakaan. Itu hal yang sangat aneh.

Akhirnya mereka sampai di perpus, Haechan berlari dan merapikan buku. Renjun berjalan menyusul, dia sangat senang saat Haechan senang. Setelah berada di dekat Haechan, Renjun memeluk pinggang Haechan. Membuat si empu kaget dan menjitak kepala Renjun.

"Aww sakit baby"rengek Renjun

"Jangan asal peluk aja!! Kalau ada yang liat gimana?"kata Haechan sedikit kesal

"Tidak ada siapa-siapa"kata Renjun sambil melihat sekitar

"Tapi kalau misalnya...

Renjun membekap mulut Haechan dengan tangannya. Dia juga membalikkan tubuh Haechan menghadap dirinya. Melumat bibir Haechan perlahan. Haechan terkejut dan hanya bisa menatap Renjun dengan tatapan bingung. Renjun melepaskan tautan di keduanya dan mengelus bibir merah nan lembut itu.

"Bibir ini hanya milikku, paham?"

Haechan mengangguk dan merasakan dadanya yang berdetak sangat kencang. Haechan berharap Renjun tidak mendengarnya.

TBC~~~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang