Haechan dan Renjun sedang berada di apartemen Renjun yang baru di beli oleh Chanyeol. Haechan tampak sedang duduk di pangkuan Renjun sambil mendusel-dusel.
"Chan" panggil Renjun
" Heum?" Haechan mendehem sambil masih mendusel-duselkan pada dada bidang sang dominan.
"Mau ngerasain yang enak gak Chan?" Tanya Renjun sambil menaik-turunkan alisnya membuat Haechan mengerutkan keningnya bingung.
"Sesuatu yang enak? Coklat? Es krim? Permen?" Tanya Haechan polos
"Bukan, itu semua tapi ini" kata Renjun sambil mengangkat dagu Haechan kearahnya dan mempertemukan bibir mereka. Awalnya hanya menempel, tapi beberapa detik kemudian Renjun melumat bibir bawah Haechan dan menggigitnya membuat si empu memekik dan membuka mulutnya. Tak menyia-nyiakan kesempatan, lidah Renjun masuk ke dalam mulut Haechan mengabsen gigi Haechan satu persatu dan mengajak lidah Haechan bertarung. Tangan Renjun masuk ke dalam baju Haechan dan meraba-raba tubuh Haechan yang membuat Haechan geli.
Setelah Haechan merasa tidak ada oksigen yang masuk, Haechan memukul dada Renjun pelan. Renjun yang peka dengan tak rela melepaskan lumatannya dan terlihat ada Saliva entah punya siapa berada pada dagu Haechan. Renjun tersenyum dan mengelus pipi Haechan sedangkan Haechan memerah entah itu marah atau karena malu.
"Ish Njun nyebelin. Kalau Echan mati karena kehabisan nafas gimana? Nanti yang nikah sama Njun siapa? Pokoknya Echan gak mau Njun nikah yang lain" kata Haechan menyilangkan tangannya di depan dada.
"Hahaha lucu banget sih pacar Njun ini" kata Renjun sambil tertawa dan mengusap kepala Haechan.
"Au ah, Echan mau pulang. Jangan temuin Echan lagi!" Kata Haechan beranjak pergi namun di cegah oleh Renjun
"Eh kok gitu. Jangan marah ya. Echan mau apa? Nanti Njun beliin asalkan jangan marah lagi ya" kata Renjun sambil peluk Haechan dari belakang
"Echan gak Nerima sogokan" kata Haechan berusaha melepaskan pelukan Renjun
"Terus terima apa?" Tanya Renjun mengeratkan pelukannya
"Ini" kata Haechan menyentuh bibirnya
"Hah?" Renjun mengerutkan keningnya bingung
"Hah hoh hah hoh, kiss ih" kesal Haechan. Sedangkan Renjun tertawa dan mengecup bibir Haechan lama. Ingat! Hanya mengecup.
•
•
•"Kenapa kok dibiarin, kalau mereka lakuin apa-apa gimana?" Tanya Wendy yang kesal karena Chanyeol membiarkan anaknya tinggal di apartemen bersama Haechan.
"Mereka sudah dewasa sayang, pasti mereka bisa mengendalikannnya. Jadi jangan khawatir ya" kata Chanyeol tersenyum dan mengelus kepala istrinya.
"Ekhem, ma, pa. Hendery pergi dulu ya" pamit Hendery
"Mau kemana kamu?" Tanya Wendy
"Jemput Xiaojun" jawab Hendery lekas pergi
"Baik hati-hati" kata Wendy sambil tersenyum. Lalu menoleh ke arah Chanyeol yang mendekatkan wajahnya pada Wendy sambil menyengir.
"Kenapa?" Tanya Wendy ketus
"Mereka kan udah gede, gimana kalau kita bikin lagi?" Tanya Chanyeol sambil menggoda istrinya.
"Inget umur! Udah ada uban juga" kata Wendy menjitak kepala sang suami dan pergi
"Aduh, sayang" kata Chanyeol dan mengejar istrinya
•
•
•"Sayang" panggil Hendery yang sudah sampai di depan apartemen Xiaojun. Pintu terbuka, memperlihatkan pemuda manis yang tengah mengeluarkan air mata.
"Dery" panggil Xiaojun dan langsung memeluk Hendery dengan erat. Hendery yang tak tau apa-apa mengelus Xiaojun dan menenangkannya.
"Cup cup tenang sayang, ada apa?" Tanya Hendery
"Tadi, gak papa" jawab Xiaojun langsung masuk ke apartemennya dan duduk santai di sofa. Hendery yang melihat hanya diam kebingungan dan menghampiri Xiaojun.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Hendery namun di abaikan oleh Xiaojun.
"Sayang"
"Sayang"
Merasa di abaikan, Hendery mencengkeram dagu Xiaojun sampai menoleh ke arahnya. Hendery terkejut bukan main saat melihat mata Xiaojun yang sudah berkaca-kaca ingin menangis.
"Sayang maaf, kau merasa sakit? Aku tidak..
Belum sempat Hendery melanjutkan perkataannya, Xiaojun langsung memeluk Hendery sambil menangis. Hendery tidak ingin bertanya dulu, dia ingin menenangkan Xiaojun. Hendery akan menunggu saat Xiaojun ingin bercerita.
•
•
•Sekarang kita beralih pada pasangan Renhyuck yang sedang menonton televisi sambil makan cemilan. Setelah Renjun berhasil membujuk Haechan, mereka pergi ke supermarket membeli bahan makan dan beberapa cemilan.
"Mau nginap?" Tanya Renjun
"Nggak mau,Kasian Eomma sendiri di rumah" jawab Haechan fokus ke televisi sambil memakan cemilannya.
"Baiklah. Oh iya soal lomba itu gimana?" Tanya Renjun lagi
"Tiga hari lagi, dan Echan gak bisa ketemu Njun lagi selama 4 hari" kata Haechan memasang wajah murung
"Hey hey jangan sedih, hanya 4 hari saja. Kita pasti bisa" kata Renjun tersenyum dan mengecup kening Haechan.
"Njun jahat" kata Haechan membelakangi Renjun
"Eh kok jahat?" Tanya Renjun bingung, karena dia tidak melakukan apa-apa tapi dibilang jahat.
"Iya jahat, karena selalu bikin jantung Echan Jedag jedug mulu. Nanti kalau jantungnya jatuh gimana?" Kata Haechan sambil mempoutkan bibirnya
"Hahaha astaga, lucu banget sih jadi pengen makan" kata Renjun yang langsung mendapat pukulan dari Haechan.
"Kalau begitu ayo makan aku Daddy" kata Haechan dengan nada menggoda sambil menyilangkan tangannya di leher Renjun sambil menggigit bibirnya. Renjun yang melihat pemandangan indah di depannya ini, langsung mendorong Haechan, melumat bibir Haechan kasar dan menggigit bibir bawah Haechan. Setelah mulut Haechan terbuka, lidah Renjun masuk, mengabsen gigi Haechan dan membelit lidahnya. Tangan Renjun masuk ke dalam baju Haechan dan meraba-raba tubuh Haechan.
Haechan memukul dada Renjun, Karena pasokan oksigennya berkurang. Renjun yang peka, segera melepaskan tautan mereka. Renjun tersenyum saat melihat Haechan.
"Ayo kita membuat bayi yang banyak baby" kata Renjun sambil tersenyum miring. Haechan yang mendengar perkataan Renjun tadi terdiam.
"Renjun hentikan!" Kata Haechan saat Renjun ingin membuka bajunya
"Kenapa?" Tanya Renjun menatap ke arah Haechan
"Maafkan aku" ucapan Haechan membuat Renjun mengerutkan keningnya. Haechan tidak membuat kesalahan tapi kenapa dia minta maaf. Haechan yang menyadari raut bingung Renjun, langsung memeluknya erat.
"Maafkan aku, aku gak bisa mengandung. Jika saja....
Renjun langsung membungkam mulut Haechan dengan bibirnya, tidak ingin mendengar ucapan Haechan. Dia tidak peduli tentang Haechan bisa mengandung atau tidak. Karena yang dia mau hanya Haechan seorang.
"Sutt kita jalani saja" kata Renjun melepaskan tautan mereka dan memeluk tubuh Haechan erat.
TBC...
Typo dimana-mana, chapnya gak jelas....
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYBE???[Renhyuck]
Random"kamu jangan pacaran sama cowok, Haechan!!"teriak ibu Haechan "Tapi mah... "Gak ada tapi-tapi. Banyak cewek di luar sana, Haechan. Cari CEWEK!!!!!"potong ibu Haechan "Tapi Haechan gak tertarik sama cewek mah"Haechan "Mamah gak mau tahu kamu harus ca...