Chapter 28

222 32 1
                                    

••• Sudah dua hari Renjun tidak bertemu dengan Haechan. Membuat dia seperti mayat hidup saja.

"Heh Lo kenapa sih Njun?" Tanya Jaemin yang melihat Renjun menghela nafas berkali-kali

"Gue kangen banget sama Haechan sumpah. Gue gak bisa hidup tanpa dia" jawab Renjun

"Lebay banget sih Hyung. Lusa juga Haechan Hyung balik" kata Jisung yang dibalas tatapan tajam oleh Renjun

"Kaya Lo gak pernah aja sung" kata Renjun kesal

"Kenapa Lo gak vc dia aja Njun?" Tanya Jeno yang baru datang

"Oh iya gue lupa" kata Renjun dan segera mengambil handphonenya, namun langsung di simpan lagi oleh Renjun.

"Lah kenapa?"_ Jaemin

"Gue takut dia sibuk" kata Renjun dan memejamkan matanya, sedangkan teman-temannya menggeleng kepala melihat Renjun.



Sedangkan di lain tempat, Haechan sedang belajar dan sesekali melihat handphonenya. Dia berharap Renjun menelponnya. Jujur saja, dia sangat merindukan Renjun. Ingin menelpon Renjun tapi dia malu.

Tok tok tok

Suara ketukan di pintu menyadarkan Haechan dari lamunannya. Haechan berjalan menuju pintu itu dan melihat sesosok namja yang tampan sedang tersenyum padanya.

"Haii" sapa namja tersebut

"Haii, Lo siapa?" Sapa dan tanya Haechan

"Kenalin gua Guanlin" kata namja tersebut yang bernama Guanlin

"Oh ya, gue Haechan" kata Haechan tersenyum

Gualin sama sepertinya yang dikirimkan untuk mengikuti lomba di Busan. Dia berasal sari China.

"Mau jalan-jalan gak? Buat refreshing aja sih" ajak Guanlin gugup

"Boleh tuh ayo" kata Haechan tanpa sadar menggenggam tangan Guanlin yang membuat semburat merah di wajah putihnya.

"Kenapa diam aja?" Tanya Haechan yang sadar karena Guanlin diam saja

"Gak papa ayo" jawab Guanlin tersenyum dan membalas genggaman tangan Haechan

Haechan dan Guanlin pergi ke cafe lalu ke taman sembari bercerita tentang kegiatan sehari-harinya. Haechan juga bercerita tentang dia berpacaran dengan orang yang dia benci membuat hati Guanlin tiba-tiba sakit.

Setelah lama bercerita, Haechan memutuskan untuk membeli minuman yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk. Gualin hanya mengiyakan dan menunggu Haechan.

"Kenapa Haechan lama sekali?"

Karena Guanlin khawatir, dia segera mencari Haechan sampai ke gang sempit dan gelap. Dia masuk dan melihat Haechan sedang di hadang oleh beberapa orang bertubuh besar. Dia ingin membantu Haechan namun dia mengundurkan niatnya setelah melihat gadis yang menangis di dekatnya. Dia mencoba menenangkan gadis tersebut sambil melirik Haechan yang sangat tenang menghadapi orang berbadan besar tersebut.

"Wah kau manis juga, tidak papa tidak mendapatkannya yang penting aku mendapatkanmu" kata laki-laki yang memiliki tato di lengannya sambil ingin menyentuh pipi Haechan, namun dengan cepat Haechan tepis.

"Wah kau berani juga ya" kata teman laki-laki bertato itu dan mencoba mendekati Haechan. Dengan cepat Haechan menendang perut orang yang ingin mendekatinya tadi dan langsung menghajar laki-laki bertato dan teman-temannya.

Gualin yang melihat itu tercengang dan mengambil gambar Haechan. Sungguh Haechan yang ini berbeda dengan yang tadi bersamanya.

Setelah mereka semua pergi, Haechan tersenyum menghampiri gadis tadi dan Guanlin.

"Kau tidak papa?" Tanya Haechan

Gadis itu mengangguk dan berterimakasih pada Haechan. Haechan tersenyum dan mengangguk. Gadis itu memeluk Haechan dan tersenyum.

"Siapa nama oppa?" Tanya gadis itu dipelukan Haechan

"Haechan, kau sendiri?" Jawab dan tanya Haechan

"Karina, makasih oppa telah membantuku" kata  gadis yang bernama Karina.

"Kau sudah mengatakannya tadi, sekarang kau pulang ke rumahmu ya. Hati-hati, oke" kata Haechan tersenyum. Gadis itu mengangguk dan pergi dari sana.



Haechan kini berada di kamarnya sedang belajar. Setelah memastikan Karina pulang ke rumahnya dia langsung pulang bersama Guanlin. Dan Guanlin kini berada di kamarnya menatap Haechan intens.

"Gak usah natap gue kaya gitu! Kenapa?" Tanya Haechan yang menyadari dari tadi Guanlin menatapnya

"Gak papa. Tapi kok Lo bisa ada di tempat tadi sih? Coba cerita" kata Guanlin penasaran

"Jadi tadi pas gue udah beli minuman, gue denger ada yang minta tolong. Gue penasaran dan langsung masuk ke gang kecil itu dan liat Karina yang hampir diperkosa. Yaudah gue tolongin dia" jelas Haechan dan kembali menatap bukunya.

"Wah Lo hebat banget sumpah" puji Guanlin

"Biasa aja, sejak kecil gue udah diajarin bela diri sama eomma gue"_ Haechan

"Oh iya Lo mau tidur disini?" Tanya Haechan

"Boleh?"

" Tentu boleh, gue juga ngerasa kesepian disini. Jadi gue seneng-seneng aja kalau Lo mau nginep disini" kata Haechan dan merapikan meja belajarnya.

Guanlin tersenyum senang dan tidur di kasur Haechan. Sedangkan Haechan yang melihat itu, tersenyum dan teringat dengan Renjun.

Renjun sedang apa sekarang?

TBC....

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang