Chapter 8

391 48 2
                                    

Haechan diam mencari akal agar dia bisa bertemu dengan Renjun sekarang. Haechan melirik Yeji yang sedang belajar. Sangat aneh biasanya dia akan pergi bersama Karina untuk melihat dua bocil yang sedang berpacaran. Siapa lagi kalau bukan Chenle dan Jisung.

"Yej"panggil Haechan

Yeji hanya mendehem mendengar panggilan dari Haechan.

"Bantuin gw"kata Haechan penuh harap

"Bantuin apaan?"tanya Yeji masih acuh

"Bantuin gw ketemu sama Renjun"

Yeji terkejut mendengar apa yang dikatakan Haechan. Dia ingin ketemu Renjun?apa Haechan sudah gila? Tapi itu lebih baik dari pada Haechan membenci orang yang wajahnya saja tidak ia ketahui.

"Baiklah"kata Yeji meninggalkan Haechan di kelas.

Haechan bingung, apa yang akan dilakukan Yeji. Sudahlah dia pun tinggal tunggu jadi saja. Semoga Yeji tidak macam-macam deh.

Huuhhhh~

Haechan menghela nafas dan menyembunyikan wajahnya di kedua tangannya yang berada di meja. Entah kenapa Haechan merasa tidak bersemangat sama sekali. Apalagi setelah Haechan tahu bahwa Njun nya itu adalah Renjun.

"Heh Lo kenapa dah Chan?gak biasanya kaya gini" tanya Hyunjin bingung dengan sikap temannya hari ini

"Gw gak papa"jawab Haechan lesuh

"Lo ada masalah?"tanya Hyunjin lagi

"Lo gak usah banyak tanya deh Jin, dia gak papa. Oh iya, nanti Lo Haechan ke belakang sekolah aja ya pas istirahat" kata Yeji yang tiba datang

"Heung?"

Haechan mendongakkan kepalanya melihat Yeji lalu mengangguk lucu. Yeji dan Hyunjin berusaha menahan gemasnya pada Haechan. Hyunjin yang berusaha menelan ludahnya. Sedangkan Yeji memalingkan wajahnya.

"Kalian kenapa?"tanya Haechan

Belum sempat Yeji dan Hyunjin menjawab, guru sudah datang dan akhirnya mereka duduk di tempat masing-masing. Sekarang pelajaran yang di sukai Haechan tapi entah kenapa, dia sangat tidak bersemangat sama sekali.

Haechan memperhatikan Bu Irene yang sedang menjelaskan. Jujur saja Haechan sangat menyukainya. Karena dia baik dan lembut. Tapi entah kenapa sekarang dia merasa biasa saja bahkan tidak bersemangat.

"Haechan kamu kenapa?"tanya Irene

"Gak papa Bu"jawab Haechan sambil tersenyum

Irene mengangguk dan melanjutkan pelajarannya. Walaupun ada rasa khawatir di dalam dirinya kepada Haechan. Haechan sangat tidak bersemangat.

3 jam Irene mengajar di kelas 11-C. Sangat sepi , seperti tidak ada kehidupan. Apa karena Haechan? tidak mungkin,Haechan selalu diam saat di sekolah atau pun kelas,tapi dia selalu melemparkan senyum yang manis pada semua orang. Tapi sekarang dia murung tidak seperti biasanya.

"Baiklah, sekarang sudah jam istirahat. Ibu akhiri pelajarannya dan sampai jumpa. Jangan lupa kerjaan tugasnya ya"kata Irene mengakhiri pelajarannya

"Baik Bu"Jawab semua murid kecuali Haechan

Setelah Bu Irene pergi, Haechan keluar dari kelasnya dan berlari ke belakang sekolah. Berharap Haechan bisa bertemu dengan Renjun. Walaupun dia tidak yakin dengan apa yang di Katakan Yeji.

Sudah 10 menit Haechan menunggu, tetapi orang yang di tunggu tidak datang. Apa Renjun tidak akan datang? Apa yang dilakukan Yeji sebenarnya? Banyak pertanyaan yang ada di otak Haechan. Tapi sudahlah Haechan tidak peduli.

"Maaf, apakah menunggu lama?"tanya seseorang yang familiar bagi Haechan

"Renjun"kata Haechan membalikkan tubuhnya

Dan benar saja, Renjun berdiri di depannya dengan senyuman yabg manis itu. Haechan langsung memeluk Renjun. Jujur saja Haechan sangat merindukan Renjun. Perlahan Haechan melepaskan pelukannya dan menatap datar Renjun.

"Kau menunggu lama, maafkan aku eum"kata Renjun masih dengan senyumannya

"Tidak. Dasar pembohong!!"kata Haechan memukul dada bidang Renjun

"Eum? pembohong?"tanya Renjun

"Yah!! Kau itu pembohong. Kenapa kau tidak bilang bahwa kau adalah Renjun" kata Haechan masih memukul dada bidang Renjun

"Aku sudah bilang"kata Renjun

Haechan terdiam. Itu memang benar, Renjun memberitahu namanya. Tapi Haechan tidak boleh kalah.

"Tapi kau tidak bilang, kau adalah Renjun yang ku benci"kata Haechan lagi

"Baiklah kau menang. Kau sangat menggemaskan"kata Renjun sambil mengelus pipi Haechan

"Aku membencimu"kata Haechan membiarkan Renjun mengelus pipi nya

"Aku mencintaimu"kata Renjun dan mendekati Haechan

"Apa kau mencintaiku?aku tahu kau mencintaiku. Jangan bohongi dirimu sendiri"kata Renjun mengalungkan tangannya.

Haechan hanya diam melihat Renjun. Ini terlalu dekat,membuat nafas keduanya beradu. Haechan gugup, dia tidak tahu harus berbuat apa. Jujur saja Haechan sangat nyaman dalam posisi ini.

"Aku juga mencintaimu, Renjun"

Satu kalimat lolos dari bibir Haechan. Membuat Renjun tersenyum dan mencium bibir Haechan. Beberapa detik kemudia bukannya hanya ciuman tapi semuah lumatan kecil antara mereka berdua. Haechan tidak melawan dan juga tidak membalas. Haechan hanya diam tak percaya.

"Sekarang kau adalah milikku Lee Donghyuk" kata Renjun mengakhiri ciuman mereka

Haechan hanya mengangguk dan tersenyum. Dia tidak percaya orang yang di bencinya ini akan menjadi kekasihnya sendiri.

"Oh iya bagaimana kau bisa datang ke sini"tanya Haechan bingung

"Tentu karena surat mu"jawab Renjun

"Hah?"haechan bingung, sejak kapan Haechan memberi Renjun surat?

"Ini"kata Renjun memberikan sebuah surat

"Ini"kata Renjun memberikan sebuah surat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Haechan mengerti. Itu pasti surat pemberian Yeji.

YEJI!!!!!

TBC~~~

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang