chapter 33

233 29 2
                                    

Haechan, Renjun dan juga Guanlin sedang memilih cincin pertunangan. Renjun tampak kesal, sedangkan Guanlin tersenyum senang. Haechan? Jangan tanya, dia malah makin membuat Renjun kesal.

"Ekhem, milih yang mana?" Tanya Renjun membuat Haechan dan Guanlin mengalihkan pandangannya ke Renjun.

"Sabar Njun, ini lagi milih" kata Haechan dan kembali melihat cincin-cincin tersebut

"Baiklah" kata Renjun pasrah

"Chan, ini bagus gak?" Tanya Guanlin sambil Menyodorkan sebuah cincin

"Emm bagus tapi kayanya mahal deh" kata Haechan

"Gak papa beli aja bear" kata Renjun

"Ish itu mahal Njun. Jangan boros!" Kata Haechan sedikit kesal

"Baiklah-baiklah pilih sesukamu" kata Renjun

"Eum Haechan ke toilet dulu ya. Kalian pilih aja cincinnya" kata Haechan dan pergi meninggalkan Renjun dan Guanlin.

"Ge" panggil Guanlin

"Apaan?" Tanya Renjun

"Lo gak bosen gitu sama Haechan ribut akur ribut akur Mulu" kata Guanlin yang dihadiahi prlototan oleh Renjun

"Bagus dong kaya gitu. Daripada ribut terus dan hubungan putus" kata Renjun

"Tapi ge hubungan kalian tuh ribut akur ribut akur kek gak ada perjuangannya" kata Guanlin

"Kata siapa?" Tanya Renjun

"Kalian lagi ngomongin apa?" Tanya Haechan tiba-tiba datang

"Nggak-nggak, kita cuma lagi milih cincin yang bagus" jawab Renjun

"Nah yang ini gimana Njun?bagus kan?" Tanya Haechan memperlihatkan cincin yang dia pilih. Cincinnya polos namun sangat elegan.

"Baiklah, aku akan membayarnya" kata Renjun dan membayar cincin yang di beli Haechan tadi.

"Eum Chan, Renjun ge" panggil Guanlin membuat Haechan dan Renjun menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" Tanya Renhyuck

"Eum gue pergi duluan ya. Gue ada urusan sebentar" kata Guanlin yang di balas anggukan oleh pasangan Renhyuck.

"Hati-hati" kata Haechan dan Guanlin pergi dari sana.

"Mau kemana dulu?" Tanya Renjun setelah membayar cincinnya.

"Eumm makan dulu ya? Echan laper hehe" kata Haechan

"Baiklah ayo" kata Renjun dan menggenggam tangan. Haechan hanya tersenyum dan membalas genggaman tangan Renjun.



Haechan dan Renjun sedang di makan di restoran di dekat toko perhiasan tadi. Haechan tampak senyum-senyum sendiri sambil melihat Renjun yang sedang makan.

"Aku boleh bertanya?" Kata Renjun yang dibales anggukan kepala oleh Haechan. Dia masih saja tersenyum melihat Renjun dan Renjun tak masalah dengan itu.

"Kenapa hubungan kita ribut akur ribut akur aja?" Tanya Renjun membuat senyuman di bibir Haechan luntur digantikan dengan tatapan datar.

"Njun, Kita ini mau tunangan! Kamu mau hubungan kita putus hah?! Kita udah berjuang bersama hampir 2 tahun. Kamu mau hubungan kita berakhir?" Kata Haechan dengan nafas naik turun

"Eh bukan itu Chan" kata Renjun ingin menggapai tangan Haechan namun langsung di tepis oleh Haechan.

"Kalau emang kamu mau putus, oke. Hubungan kita cukup di sini" kata Haechan melempar cincin yang dibeli tadi lalu pergi meninggalkan Renjun.

"Arghhh kenapa gue malah nanyain hal gitu sih! Maafin gue Haechan" teriak Renjun dan mengejar Haechan. Namun terlambat, Haechan sudah naik taksi.

"Arghhh Lo bodoh Renjun" kata Renjun frustasi dan pergi dari sana. Guanlin tersenyum melihat Renjun dan Haechan yang pisah. Ya, daritadi Guanlin selalu mengikuti mereka.



Di tempat lain, Haechan menangis sambil memeluk Yeji bersama Hyunjin. Mereka tampak menenangkan Haechan namun Haechan tidak berhenti-hentinya menangis.

"Cup cup sudah jangan menangis Chan" Yeji menenangkan

"Iya Chan. Lo harusnya tunjukkin diri Lo yang dulu! Yang gak cengeng cuma karena patah hati. Lo harus kuat" tambah Hyunjin dan Haechan berhenti menangis membuat Yeji dan Hyunjin tenang.

"Iya Lo bener. Tapi gue sayang banget sama Njun huaaa ngok" tangis Haechan kembali sambil tidak sengaja mengeluarkan suara bab*.

"Aduh-aduh sayangku tenang ya cup cup" kata Yeji yang berusaha menahan tawa.

"Kalau mau ketawa ketawa aja ji gue juga udah gak papa" kata Haechan menghapus air matanya.

"Beneran?" Tanya Yeji memastikan

"Iya" jawab Haechan

"Hahahaha" tawa Yeji dan Hyunjin

"Udah cup sayangku. Ayo pulang" kata Yeji mengajak Haechan pulang ke rumahnya. Btw mereka sedang di rumah Yeji. Dia gak mau lama-lama menampung Haechan, bisa habis cemilan dia nanti.

"Gak mau besok aja ya" kata Haechan dengan puppy eyes nya. Yeji hanya menghela nafas dan mengangguk. Haechan langsung mengeratkan pelukannya pada Yeji.

"Akhh makasih Yeji. Lo emang temen baik gue" kata Haechan tersenyum senang

'bisa abis cemilan gue kalo gini', batin Yeji.

TBC..

MAYBE???[Renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang