Chapter 39 [Two bird with one stone]

1.1K 158 29
                                    

Third Person POV.

[22.08]

(Name) sedang mengangkat beberapa kardus berisi stok barang, kemudian kardus itu diturunkan di depan rak barang lalu satu kardus dibuka dan isi dari kardus itu pun disusun ke dalam rak satu persatu.

Saat semua barang sudah tersusun, (name) pun membongkar kardus kosong itu dan melipatnya. Lalu (name) membuka kardus yang lain dan menyusun isinya ke dalam rak lagi.

"(Name)-chan, apa kau sudah makan? Kau mau bento, onigiri atau ramen?" Tawar Umi.

"Kurasa aku mau ramen saja Umi-san." Jawab (name).

"Oiya (name)-chan, untuk barang kardus ini ditaruh di bagian diskon." Ucap Umi sambil menunjuk ke arah kardus yang paling bawah.

"Ha'i." Jawab (name) mengerti.

Kemudian saat kardus lainnya sudah dikeluarkan barang-barangnya dan tinggal kardus terakhir, (name) pun mengangkat kardus itu dan menaruhnya di dekat bagian barang yang diskon. Lalu membukanya dan menyusun isinya ke tempat barang yang diskon.

Sambil menyusun, (name) melihat ada seorang pelanggan yang datang, "irrasaimase." Sambut (name).

Pelanggan yang datang adalah dua orang pria yang mengenakan setelan jas, dari wajahnya (name) menerka kalau mereka telah berumur 30-an dan perawakan mereka seperti seseorang yang bekerja sebagai penjaga di klub malam. Dan hal yang menarik adalah salah satu Pria itu memiliki tato gambar tiga koin di lehernya.

Seketika (name) menyeringai tipis saat melihatnya. Kemudian ia melanjutkan kegiatannya menyusun barang. Dan saat seluruh barang sudah tersusun (name) membongkar dan melipat kardusnya, (name) pun mengambil lipatan kardus yang lainnya lalu menuju gudang.

Saat berjalan (name) berpapasan dengan Pria yang lehernya terdapat tato tiga koin itu, dengan lipatan kardus sebagai pengalihan (name) menyelundupkan sebuah pelacak ke saku jas Pria itu.

(Name) pun hanya melanjutkan pekerjaannya sembari memperhatikan kedua Pria itu sampai pergi keluar dari minimarket.

Jadi mereka sekarang berada di wilayah ini, kebetulan sekali. Tapi baguslah kalau begitu aku tidak kesulitan mencari mereka lagi. Batin (name).

"(Name)-chan, sepertinya ramen mu sudah jadi." Ucap Umi memberi tahu.

"Ha'i! Arigatou Umi-san."

***

Matahari sudah terbit dari ufuk Timur. Orang-orang sudah terlihat berlalu-lalang di jalan, orang dewasa dengan setelan jas, dan anak-anak dengan seragam serta tas mereka. Jalan raya pun mulai ramai dengan kendaraan yang lewat.

Itu adalah tanda bahwa waktu jaga (name) dan Umi sudah berakhir. Setelah pegawai shift selanjutnya sudah datang, (name) dan Umi pun pamit.

Saat berjalan menuju Apartemennya, (name) terlihat menguap karena bekerja sepanjang malam. Tapi itu bukan pengalaman pertamanya menjadi pegawai di minimarket dan berjaga malam, jadi dia sudah terbiasa. Kemudian (name) mengeluarkan dan membuka ponselnya.

(Name) memeriksa di mana keberadaan Pria anggota Coin semalam, dan (name) menemukan bahwa ia berada tidak jauh dari lokasinya saat ini. Ia pun memutuskan untuk melihat lokasinya.

Alat pelacak itu menuntun (name) ke sebuah gudang yang tersembunyi karena tertutup oleh gedung-gedung di sekitarnya.

Dari kejauhan (name) bisa melihat terdapat beberapa orang yang berjaga di depan pintu gudang. Akhirnya (name) pun memasuki salah satu gedung dekat gudang itu dan naik ke lantai beberapa lantai gedung itu untuk mencari tempat agar dapat menyusup ke dalam gudang.

My Purpose [ Lupinranger vs PatrangerxReader/Female(Lupin Maroon) ] [Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang