Chapter 28 [Turning into a children]

1.8K 254 51
                                    

Third Person POV.

'Pemberhentian berikutnya, Stasiun Yokohama. Penumpang dipersilahkan untuk bersiap dan memeriksa barang bawaan sebelum meninggalkan kereta.'

(Name) pun segera berjalan perlahan menuju pintu keluar. Dan tak lama, kereta pun berhenti lalu pintu kereta terbuka.

Saat pintu kereta terbuka (name) segera turun dari kereta.

"Baiklah, mari kita bersiap sebelum bertamu." Gumamnya.

[Flashback On]

Ponsel (name) berdering, ada sebuah panggilan yang masuk.

(Name) yang sedang merapikan cucian piring pun segera menghampiri ponselnya, dan melihat siapa yang meneleponnya.

Tetapi, dari layar ponselnya hanya terdapat nomor yang tidak dikenal yang menghubunginya.

Namun (name) tetap menjawab panggilan itu, dan mulai menaruh ponsel di telinganya.

["Konnichiwa."] Sapa orang yang meneleponnya.

(Name) mengingat suara siapa itu, itu Pria pemimpin organisasi yang tempo hari yang ditemuinya.

Akhirnya dia menyerah, kah? Pikir (name).

"Konnichiwa." Balas (name).

["Masih mengingatku?"]

"Tentu saja aku ingat."

["Baguslah, apa kau sibuk? Aku ingin membicarakan tentang penawaranmu, kalau tidak sibuk datanglah ke tempatku di Yokohama."]

"Aku akan kesana sesegera mungkin. Maaf kalau aku akan datang tiba-tiba nanti."

["Tidak masalah. Kedatanganmu ku nanti."]

[Flashback Off]

Kini (name) sudah menyamar menjadi Maroon, dan ia sedang memasuki sebuah gedung.

Maroon menghampiri meja resepsionis.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanya resepsionis ramah.

"Aku punya janji dengan atasan kalian." Jawab Maroon.

"Tunggu sebentar." Ucap resepsionis itu yang kemudian terlihat menelepon seseorang.

Dan tak lama ada seseorang staff yang datang menghampiri meja resepsionis. Staff itu membimbing Maroon ke ruang kerja Pria itu yang berada di lantai paling atas dari gedung ini.

Saat memasuki ruangan, Maroon disambut dengan suasana mewah dan elegan dari ruangan itu. Ruangan itu memiliki penerangan yang cukup minim, dan tidak seluruh sisi ruangan diberikan penerangan.

Tetapi dengan penerangan seperti itu, Maroon dapat melihat kalau ruangan itu memiliki tema vintage Eropa, mulai dari aroma bangunan Eropa yang khas. Seperti aroma museum-museum bersejarah Eropa yang Maroon masuki ketika mencari koleksi.

Dan peralatan yang berada di dalamnya, sofa berwarna merah yang memiliki motif yang rumit, meja yang memiliki ukiran kayu yang mendetail, serta aksesoris. Dan juga karpet merah berkualitas tinggi yang dapat dirasakan Maroon ketika melangkah ke dalam ruangan. Semuanya terlihat original, berkelas dan mahal.

Serta ukuran ruangan yang lebar plus tinggi menjulang membuat ruangan ini terkesan berada di dalam sebuah mansion besar. Itu yang mungkin akan orang pikirkan jika tidak ada kaca di sisi kiri ruangan yang perlahan muncul ketika dinding yang menutupinya bergeser saat Maroon memasuki ruangan.

My Purpose [ Lupinranger vs PatrangerxReader/Female(Lupin Maroon) ] [Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang