Chapter 19 [Pertarungan Di Hari Ulang tahun]

1.9K 258 48
                                    

Third Person POV

"Sepertinya Ryug sudah bergerak." Ucap Destra.

"Aku membencinya. Dia menghancurkan semua tubuh muda yang cantik itu." Ucap Gauche kesal.

"Menurutku itu tak terlalu buruk. Manusia sudah memiliki rentang hidup yang singkat, dan dia membuatnya jadi lebih pendek lagi. Sangat kejam, kan?" Ucap Dogranio.

***

Akhirnya Papa Umika selesai berbicara dengan para anggota kepolisian Global.

"Kau, menungguku?" Ucap Papa Umika melihat Kairi yang menunggunya.

"Meskipun melihat apa yang baru saja terjadi, tapi aku tetap khawatir. Kau kan Papa dari temanku." Jawab Kairi.

Sementara itu (name) merapikan tas belanjaannya.

Padahal aku baru membeli tepung itu. Tapi ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Batin (name) selesai merapikan tas belanjaannya.

"Kairi-san, aku pergi dulu ya." Pamit (name).

"O-oh?! Berhati-hatilah, demo..." Ucap Kairi.

"Pipi mu itu, tidak apa-apa kan?" Tanya Papa Umika.

"Ah?! Daijobu desu yo, kurasa ini juga akan cepat sembuh." Jawab (name) sambil memegangi pipinya yang terluka.

Akan aku bunuh Porderman itu yang berani melukai wajahku. Batin (name) yang kesal wajahnya tersayat pedang Porderman tadi.

"Bagaimana kalau kau mampir sebentar untuk membersihkan lukamu dulu?" Tawar Papa Umika.

"Tidak usah repot-repot." Tolak (name).

"Sebaiknya kau mendengarkan ucapannya (name)-san. Kalau tidak segera di bersihkan, bisa-bisa lukamu terkena infeksi." Ucap Kairi memaksa.

~Time Skip~

"Papa?! Diserang Gangler?!" Ucap Umika dari seberang telepon.

"Saat ini dia baik-baik saja, jadi tak perlu khawatir." Ucap Kairi.

"Tak kusangka kau bertemu Ryug sebelum kita menyelinap ke tempat persembunyiannya. Yah, kita mengetahui kemampuannya sebelum bertemu dengannya. Itu sangat membantu." Ucap Touma dari seberang telepon.

"Serahkan ini pada kami!" Ucap Umika.

"Kalian yakin?" Tanya Kairi.

"Aku tak mau Papa berkeliaran di sekitar Jurer. Tolong awasi dia, ya?" Pinta Umika.

"Ya." Ucap Kairi lalu menutup telepon dan berjalan menuju restoran.

Sementara itu, Papa Umika sedang membersihkan luka (name).

"Maaf ya sudah merepotkanmu Ji-san." Ucap (name) merasa tidak enak.

"Daijobu." Ucap Papa Umika.

"Omong-omong, kau itu temannya Shounen tadi?" (Bocah laki-laki) Tanya Papa Umika pada (name).

"Tidak, aku rasa aku hanya kenalannya saja." Jawab (name) tidak yakin.

Lalu Kairi datang. "Aku sakit hati loh mendengarnya, kupikir kita ini berteman." Ucap Kairi mendengar jawaban (name).

"Ah?! Gomen." Ucap (name) meminta maaf.

Lalu Kairi memakaikan (name) plester untuk menutupi lukanya.

"Omong-omong (name)-san, tak kusangka kau jago beladiri. Dan tindakanmu menolong siswi tadi itu cukup berani." Ucap Kairi memujinya.

My Purpose [ Lupinranger vs PatrangerxReader/Female(Lupin Maroon) ] [Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang