⚠️ jaga-jaga aja. ⚠️
Kedekatan Harraz dan Jian sudah banyak diketahui warga sekolah, semenjak keduanya mengumbar kemesraan ditengah lapangan waktu Jian dihukum tempo hari. Ditambah lagi keduanya sering berangkat dan pulang sekolah bersama, kadang juga menyempatkan untuk makan bersama di kantin ketika istirahat.
Harraz juga kadang dengan terang-terangan merangkul Jian, entah ketika sedang duduk bersebelahan atau ketika berjalan dari kelas menuju parkiran sepulang sekolah.
Namun, tidak sedikit yang mempercayai rumor kalau Jian yang menyebabkan putusnya hubungan antara Harraz dan Jingga, karna keduanya sering bersama semasa Harraz berpacaran dengan gadis itu, makanya banyak orang berspekulasi kalau Harraz sudah lama memiliki hubungan dengan Jian, atau dengan kata lain lelaki itu selingkuh.
Tapi rumor tidak berdasar tersebut segera mereda, ketika Wella mengatakan akan memperpanjang masalah ini hingga ke kepala sekolah kalau ada yang berani mengganggu Jian, tidak tanggung-tanggung gadis itu mengatakan semuanya lewat mic yang ada di ruang TU, hingga diceramahi habis-habisan oleh bu Lisa selaku wali kelasnya.
"Jangan dipikirin lagi." ucap Wella ketika sudah duduk disamping Jian, tepatnya di kursi milik Jendra. "Semuanya udah selesai."
Jian terkekeh, "Gak kok, saya sudah pikirkan ini dari jauh-jauh hari, dan saya tau semua orang bakalan berfikiran kayak gitu." Jian memberikan sebuah coklat pada Wella, "Terima kasih sudah membela saya."
Wella tersenyum senang melihatnya, lalu tanpa aba-aba memeluk Jian dari samping, sangat erat hingga lelaki itu terhuyung hampir jatuh. "Lepas, saya susah nafas."
"Gak mau, lo hari ini sweet, mau gue peluk seharian." Tawa Jian terdengar, membuat Wella semakin mengeratkan peluknya.
Mata Jian tak sengaja melihat kearah pintu, dimana Harraz sudah berdiri disana dengan wajah datarnya. "Well, ada Harraz." Ucap Jian pelan, Wella yang mendengarnya langsung menoleh ke arah pintu, memberikan tatapan mengejek pada sang sahabat yang nampak begitu kesal.
Harraz masuk ke kelas tanpa permisi, dan mendekati Jian, "Minggir lo jelek, jangan peluk-peluk."
"Dih cemburu."
Jian yang semula menatap Wella, sekarang beralih melihat Harraz yang nampak memalingkan wajahnya kearah lain.
"Jelek lo cemburuan banget."
Harraz mengusir Wella, "Pergi lo, ganggu aja."
Wella tertawa terbahak-bahak, Harraz yang seperti ini hampir tidak pernah ia temui, Harraz itu mudah sekali mengalah dan melakukan apa saja untuk Wella, tapi lihatlah wajah merahnya ketika mendapati Wella memeluk Jian. Lelaki itu cemburu.
Wella keluar kelas, meninggalkan dua sejoli yang masih nampak diam satu sama lain.
Harraz duduk ditempat yang semula diduduki Wella, wajahnya cemberut dan masih betah berdiam diri. Jian melihatnya sambil menahan senyum, "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Main Character
FanfictionHajeongwoo area. Sedang asiknya duduk disana sambil menunggu Bu Lisa, wali kelasnya, perhatian Jian teralihkan pada seseorang yang mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan itu. Jian otomatis menoleh. Harraz sedang membawa tumpukan buku paket, berja...