Bab 36-nyicil

5.5K 340 104
                                    

Hai aku datang...
Maafin diriku yang membuat kalian menunggu( pede amat Thor,kek ada yang nungguin aja)

Bab ini untuk 21+
Plis kalian yang belum cukup umur,minggir dulu.

JANGAN PADA BANGOR!

--------------------------------

"Ih,papa ngeselin banget tau nggak om." Ara langsung mengeluarkan unek-uneknya begitu Dimas membukakan pintu apartemen.

" Masa tiap aku mau keluar rumah ditanya mau kemana?mau ketemu anaknya Sabeni ya? Tiap hpku bunyi langsung kepo,siapa tu Ra..anak mesum itu ya? Ngeselin banget kan." Ara menghempaskan tubuhnya disofa begitu saja setelah melepas jaket yang tadi dikenakannya.

"Sama,babeh gitu juga. Tapi kalau ada ibu sok-sokan nggak peduli aku mau kemana" ucap Dimas seraya menyodorkan air mineral dingin kearah Ara.

"Ngeselin banget kan om,masa kita kayak lagi backstreet gini, mau ketemuan aja harus cari-cari alasan dulu" dengus Ara.

"Om dim cari cara dong,biar kita dapat restu"

"Kemarin kan mereka udah ngerestuin, Ra"

"Iya kemarin,sekarang kan kagak"

"Emangnya papa kamu bilang kita nggak boleh nikah?"

"Nggak sih,tapi ya gitu.."

"Biarin aja dulu, mereka lagi gengsi buat baikan" ucap Dimas, ia selipkan rambut Ara kebelakang telinga.

"Tapi sampai kapan papa sama babeh begitu, kalau nggak baikan juga,kita nggak nikah-nikah dong"

" Emangnya kamu udah siap nikah sama aku, Ra?

"Udah dong om,siap lahir batin malah.Bahkan ada hal yang nggak sabar pengen Ara lakuin sama om dim " ucap Ara malu-malu.

"Oh ya, coba apa?"

Dimas mengernyit mendapati Ara yang malu-malu tak seperti biasanya. Gadis itu terlihat membuka mulut seolah ingin berbicara, namun ia urungkan kembali.

"Ara malu ngomongnya" ucap Ara akhirnya.

Malu?, Jangan bilang Ara nggak sabar pengen belah duren. Monolog Dimas dalam hati.

"Ee.. emangnya kamu mau ngelakuin apa,kenapa harus malu "

"Ee..itu,tapi om dim jangan ngetawain keinginan Ara ya.."

"Iya sayang.."ucap Dimas,ia usap alis Ara dengan ibu jarinya sedangkan keempat jarinya menangkup lembut wajah Ara.

"Ara..ara pengen mandi bareng sama om dim" ucap Ara akhirnya, tangannya ikut menangkup tangan Dimas yang ada di pipinya.

"Atau.. nggak usah nunggu nikah deh,gimana kalau kita mandi barengnya sekarang aja om?"

Ara merasakan gerakan ibu jari Dimas dialisnya berhenti,pria itu terlihat membeku dengan telinga yang juga terlihat memerah.

"Om.."

"Kamu minum dulu, capek kan dari tadi ngoceh terus" ucap Dimas,meraih air mineral miliknya,ia putar tutup botol sekuat tenaga kemudian menegak isinya sampai habis, lantas beranjak ke dapur meninggalkan Ara yang menatapnya heran.

Lah,kok malah ditinggal pergi. Om dim kenapa sih?!

***

"Iya,aku nyusul ke Jogja -nya besok aja ya La, kan acaranya masih lusa"

"Tapi Lo pasti datang kan,Ra?" Jawab Lala- teman kursus memasak Ara waktu di Jogja.

"Iya,aku datang kok, tenang aja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengejar Cinta Om DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang