Bab 20-penyakit gen berbahaya

6.6K 374 51
                                    


"Dimas"

Ari yang baru saja tiba di depan rumah sontak menaikan pandangan begitu suara tantenya terdengar memanggil seseorang.

Tangan Ari tergerak melepas helm yang dikenakannya namun pandangannya tak juga teralih dari interaksi yang terjadi pada tiga orang yang ada didepan sana.

Ara terlihat menepis tangan Dimas begitu Hanna semakin mendekat kearahnya. Gadis itu terlihat kesal karena kakinya terlihat berkali-kali menghentak tanah.

Ari hampir saja menjatuhkan helm yang ada ditangannya, saat matanya melihat tante Hanna tiba-tiba menarik  dan mencium Dimas tepat dibibirnya.

Gila! Batinnya

Segera dialihkan pandangannya kearah Ara yang tadi ada disebalik tembok. Dan kini yang ia dapati hanya punggung gadis itu yang terlihat makin menghilang.

"Lo,gilak!"

Ari terkejut bukan main saat pekikan Dimas terdengar. Lelaki itu terlihat marah, matanya menatap tajam Hanna. Sedangkan wanita itu terlihat terhuyung karena dorongan Dimas pada bahunya.

"Kamu yang gila, Dim! bisa-bisanya kamu pacaran sama bocah ingusan kayak dia" pekik Hanna tak kalah kencang

"Maksud lo apa?" tanya Dimas, mengerutkan dahi, tak paham dengan ucapan Hanna

"Aku tau koq Dim, kamu nggak benar-benar serius sama Ara. Dia cuma pelampiasan aja kan? Aku tau siapa perempuan yang ada dihati kamu.. Itu aku, dan dari dulu rasa itu nggak pernah berubah.

Waktu pertama kali dengar kabar dari Ari kalau kamu pacaran sama temannya, aku sedikit ragu.. Masa iya kamu mau sama bocah sih. Dan setelah dengar sepak terjang kamu dari Roni yang katanya kamu tu nerima cewek karena kasian.. Aku jadi yakin, kalau kamu sama Ara juga gitu, cuma kasian aja kan? "

Dimas terlihat mengerenyitkan dahi mendengar ucapan Hanna. Sudut bibirnya tertarik keatas, menampilkan seringai yang meremehkan.

"Aku mau jadi pacar kamu Dim, sekarang dan selamanya. Dan aku akan.. "

"Lo nggak lagi mabok kan 'Na?" ucap Dimas, memotong racauan Hanna.

"Aku tau aku salah karena dulu pernah nolak kamu. Tapi, dulu aku nolak kamu karena aku belum siap pacaran, aku mau fokus sama kuliah, aku.. "

"Gue nggak suka sama lo! Punya kaca nggak sih lo dirumah, cowok kere kayak lo berani-beraninya ngajak gue pacaran.. Pulang sana bilang ama bokap lo,suruh jual tanah biar bisa biayain lo kuliah.seenggak-enggaknya biar level kita sama..sama-sama anak kulihan"

"Dim.. "

"Itukan yang dulu lo bilang ke gue? Kita nggak selevel Na, gue masih cowok kere,sama kayak dulu.. Jadi, sebaiknya lo berhenti seolah-olah kita dulu pernah ada hubungan"

"Aku akan rebut kamu dari Ara, kamu dengar itu Dim.. Kamu cuma milikku"

Dimas berlalu meninggalkan Hanna, yang masih berteriak-teriak dibelakangnya.

Ari menatap Ara yang berdiri didepannya, setelah menceritakan apa yang ia lihat malam itu

"Ra.. "

"Darimana tante lo dapat video kita yang ada dibelakang sekolah? "tanya Ara menatap tajam ke arah Ari

"Itu.. Ra, gue benar-benar minta maaf, gue.. "

"Dari mana, gue tanya! " pekik Ara,seraya menendang tulang kering Ari

Mengejar Cinta Om DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang