Hallooooooo....Masih betah jadi sider nih ceritanya??
Pencet bintangnya napa..diem-diem baek..
______________
Ara masih saja berdiri tegak didepan lemari pakaiannya dengan telunjuk mengetuk-ngetuk dagu dan mata bergerak liar ke kanan dan kiri.tangannya meraih salah satu blouse berkerah sabrina berwarna biru langit dan menempelkan ditubuhnya
"ck,norak banget sih warnanya"desah ara,melempar blouse tersebut keatas ranjang yang sudah dipenuhi puluhan baju miliknya
"aduuuhh..udah jam segitu lagi"ucapnya gusar saat melihat jam dinding yang sudah menujukkan pukul lima tiga puluh sore
Tangannya bergerak lagi diantara baju-baju yang tergantung dilemarinya
"oh iya yaa..aku kan punya baju ini"ucap ara,senyumnya terbit kala netranya melihat dres yang tergantung disudut lemarinya
Ditariknya dres berwarna merah muda dan bermotif bunga itu dari gantungan,dan menempelkannya ditubuhnya
"cantik.."gumamnya
"ok,fix aku pakai baju ini.."
"oh iya tas..aku pakai tas yang mana yaa"
"hmm..yang ini aja dech"gumamnya pada diri sendiri,meletakkan tas pilihannya diatas ranjang bercampur dengan baju miliknya yang berserakan disana
Ara meraih handuk dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah lebar saat netranya menangkap jarum jam dinding yang sudah bergerak ke angka enam,ia harus segera menyelesaikan ritual mandinya sebelum sang pujaan hati menjemputnya
Ara melihat lagi penampilannya didepan cermin,mendekatkan wajahnya disana,memindai jangan sampai ada cacat yang terlihat.
"mata?aman..hidung?aman..gigi?aman.."ucap ara menaik turunkan wajahnya didepan cermin,dan sesekali bibirnya menyeringai memperlihatkan barisan giginya"
"ok,semua aman..nggak ada belek atau upil yang terlihat"
Setelah merasa puas dengan penampilannya ia pun keluar dan duduk disebuah bangku kayu panjang yang ada didepan kamar kosnya,tangannya sesekali meremas ujung dresnya saat detak jantungnya berdegup kencang, ya tuhan..apa orang lain akan segugup ini saat pertama kali berkencan?
Yaa,ini adalah kencan pertamanya,kencan pertama bersama pujaan hati yang begitu digilainya,siapa lagi kalau bukan om dimas.sejak om dimas mengutarakan maksud untuk mengajaknya makan malam saat pulang sekolah tadi,ia benar-benar merasa gugup,jantungnya tidak bisa santai sedikitpun terus berdetak kencang seakan ingin loncat dari dalam dadanya
"kamu udah siap?"tanya dimas
Ara sontak mengangkat wajahnya,degup jantungnya semakin tak karuan,ya tuhan kapan datangnya pria ini,kenapa tiba-tiba sudah berdiri tegak dihadapannya,mana keliatan ganteng banget lagi
"hmm?"suara dimas kembali terdengar
"oh,u-udah om"ucap ara gugup
"ayok kalau gitu,takut kemalaman"
***
Ara bergerak gelisah ditempat duduknya,berdua saja dengan dimas didalam mobil ternyata menegangkan,apalagi tidak ada sedikitpun percakapan yang terjadi diantara mereka menambah suasana semakin mencengkam.
Ara sesekali melirik kearah dimas,pria itu terlihat begitu tenang,jari telunjuknya sesekali mengetuk kemudi saat macet lagi-lagi terjadi.
Dimas terlihat berbeda malam ini,tubuh atletisnya dibalut kaos putih ketat lengan pendek,celana jeans robek diarea lutut,sepatu sport putih dan kepala ditutupi topi membuatnya berkali-kali lipat lebih...hot!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Om Dimas
ContoGelar playboy santun yang disandangnya mendadak ternodai Bocah berparas malaikat namun berperilaku iblis itu sungguh membuat hatinya ketar ketir Comedy romance tentang cinta beda usia Mature content untuk 17+