Bab-18 makin runyam

4.9K 330 34
                                    


" Kamu, beneran nggak mau beli apa gitu 'ra? " tanya Dimas begitu motornya meninggalkan area parkir mall.

"Nggak"

" Gimana kalau makan.. Kamu lapar kan? "

"Nggak"

"Masa sih nggak lapar, tadikan cuma makan pop corn aja..kita cari sate yuk"

"Nggak"

"Atau.. Nasi goreng, kamu--suka nasi goreng kan? "

"Nggak om, aku nggak lapar"

"Oh, ya udah.. Kita makan pecel lele aja gimana, mau? "

" Berhenti om" ucap Ara, tangannya menepuk bahu Dimas.

"Loh, kenapa ra? Kamu kebelet?" tanya Dimas panik, yang seketika menepikan motornya di bahu jalan.

"Ra.. " panggil Dimas, melihat Ara turun saat motornya berhenti.

Dimas turun dari motor dan mengejar Ara, saat gadisnya itu terus berjalan menjauh.

"Ara.. " ucap Dimas, begitu berhasil mencengah Ara pergi, tangannya menggenggam erat tangan Ara.

" Kamu mau kemana, sayang.. "

"Aku pulang naik taksi ajalah, om Dim bawel! "

"Oke, oke.. Aku nggak akan bawel lagi, aku janji. Sekarang kita pulang yuk" bujuk Dimas.

"Jangan bawel mulutnya! "

"Oke, aku bakalan diam" ucap Dimas, membuat gerakan dengan jarinya menarik garis di depan bibir seolah menguncinya.

Dimas tersenyum mengusap rambut Ara, dan mengecupnya saat Ara tak menolak di ajak berjalan menuju motornya.

Mereka berboncengan dalam diam. Seperti janji Dimas tadi, pria itu tak mengucapkan satu kata pun hingga motornya memasuki area parkir sebuah rumah makan.

"Om? "panggil Ara, namun tak mendapat jawaban dari Dimas

"Om Dim?"panggil Ara sekali lagi, kali ini disertai dengan tepukan dibahu Dimas

"Kita ngapain ke sini? " tanya Ara, begitu Dimas melepas helm dan menoleh ke arahnya

" Kamu turun dulu" ucap Dimas,tangannya menepuk pelan paha Ara

"Kita mau ngapain ke sini om dim... "

"Ya makanya kamu turun dulu, Ara.. "

"Ish" Ara turun dari motor dan menatap lekat Dimas yang tersenyum ke arahnya

"Ayok" Dimas menggenggam tangan Ara, dan mengajaknya berjalan bersama

"Om..jawab dulu, kita mau ngapain ke sini"

" Makan"

"Om, tadi kan aku--"

"Iya, aku tahu kamu nggak lapar..tapi aku lapar banget ra, takutnya nanti aku pingsan di jalan karena nggak kuat nahan lapar..kamu temanin aku makan ya, mau kan? "

" Ya udah deh kalau kamu nggak mau, kayaknya kamu lebih suka lihat aku pingsan. Ayok balik ke motor lagi" ucap Dimas lagi, saat Ara tak menjawabnya

"Om? "Ara menarik tangan Dimas mencengahnya pergi

"Ayok masuk, aku temanin om dim makan"

"Nggak usah, aku nggak mau kamu marah.. Kita pulang aja, lagian udah dekat, aku bisa makan di rumah"

"Nggak, aku nggak marah.. Yuk" Ara tersenyum, meraih tangan Dimas dan menggenggamnya

Dimas mengajak Ara duduk di bangku yang ada di sudut restoran yang di sampingnya terdapat kolam ikan yang cukup besar. Ara tersenyum begitu melihat sekeliling restoran dengan konsep khas sunda dan tempat duduk lesehan terpampang di sana, ini kesukaannya.

Mengejar Cinta Om DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang