Ara berjalan tergesa melewati halaman rumah dimas,karena kebetulan kamar kostnya berada dibelakang rumah si empunya
"neng ara baru mau berangkat sekolah?"tanya babeh
"eh iya beh.. "jawab ara terkejut
"sama dimas aja ra,tu dia juga mau pergi"ucap bunda
"ga usah bun,ara berangkat sama teman,dia udah nunggu dihalte depan"jawab ara
"ya udah ya beh,bun,ara berangkat..daaaa bun,babeh..assalamualaikum"pamit ara mencium punggung tangan kedua orangtua dimas kemudian melambaikan tangan dan berlari menuju halte
Dimas hanya diam terpaku memandangi punggung gadis itu berlalu
Ara masih duduk dihalte,sesekali matanya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya
Hadeuh, telat lagi dech nich -batinnya
"mana teman kamu?bilangnya tadi dijemput"
Suara dimas terdengar,sontak ara yang tengah menunduk menatap ujung sepatunya menoleh
"ngapain om dim disini?"
"saya mau tau siapa yang jemput kamu"
"dih ngapain,udah deh om dim pergi aja saja"usir ara,mengibaskan tangannya
"lagian tu jemputan ara udah datang"ucap ara berdiri saat sebuah angkot berhenti didepannya
"jadi yang jemput kamu sopir angkot"ucap dimas terkekeh,turun dari atas motornya
"kalau iya kenapa emangnya"jawab ara jutek
"saya yang antar kamu"ucap dimas menahan tangan ara
"lepasin om,ara ga mau..nanti pacar om marah"ucap ara menarik tangannya dari genggaman dimas
"saya ga punya pacar ara,harus berapa kali sih saya bilang"
"udah cepat naik,nanti kamu terlambat"ucap dimas setelah berhasil memasangkan helm dikepala ara
"apa-apaan sih om,jangan maksa dech..aku ga mau,aku mau naik angkot aja"protes ara,berusaha melepaskan helm dari kepalanya
"ara,ini sudah siang nanti kamu terlambat,untuk kali ini aja biar saya antar kamu,besok-besok saya ga akan maksa lagi"ucap dimas mencengkeram tangan ara
"apa perlu saya angkat kamu untuk naik motor saya"lanjut dimas lagi
"ck,ok.."ucap ara dengan malas menaiki motor dimas
"sudah?"tanya dimas menoleh kebelakang
"hmm"jawab ara
"kamu ga mau pegangan?"tanya dimas,melihat ara dari kaca spion
Bukannya menanggapi ucapan dimas,ara malah menutup kaca helmnya,dengan bibir mengerucut
"jangan salah paham,saya cuma memastikan kamu aman,karena ini udah siang saya takut kamu terlambat jadi saya mau ngebut"lanjut dimas
"ck,udah tau siang malah ngajakin ngobrol,cepatan jalan om kalau ga aku turun aja dech"ucap ara
"ok"ucap dimas menghidupkan motornya
"hhyaaaaaa,om dimas"teriak ara,tangannya reflek menarik ujung jaket dimas saat dimas tiba-tiba melarikan motornya dengan kencang
Dimas menarik tangan ara untuk melingkari perutnya,mencekal erat dengan tangan kirinya mempertahankan tangan ara untuk tetap berada di sana
"makasih om"ucap ara ketika turun dari motor,menyerahkan helm yang dipakainya tanpa sedikitpun menatap dimas
"kamu pulang jam berapa hari ini,boleh saya jemput kamu?"tanya dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Om Dimas
Short StoryGelar playboy santun yang disandangnya mendadak ternodai Bocah berparas malaikat namun berperilaku iblis itu sungguh membuat hatinya ketar ketir Comedy romance tentang cinta beda usia Mature content untuk 17+